Soft Cover, Maret 2005 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Beban di perutnya kian berat. Karena itu, mesti dikeluarkan hingga tubuhnya ringan dan leluasa melangkah melanjutkan tualang tak berujung. Nun ke negeri entah. Ia merintih kesakitan saat tangan kasar dukun beranak memelintir perutnya. Laras tak takut kehilangan.Bukankah ia tak merasa memiliki bayi itu? Jadi, dibiarkannya saja Benih Ayah itu mati terbunuh dicekik sisukun beranak.Kian lama, makin bertambah panjang daftar lelaki yang telah memiliki Laras. Sejatinya, Laras sudah ingin pulang. ...