Penulis
Takashi Matsuoka
Bahasa
Indonesia
Kategori
Buku
Fiksi
Sosial, Budaya & Sejarah

Format
Soft Cover (4)
Flap (2)

Hasil: 1 - 4 dari 4
GRIDLIST
1.
Samurai #2: Jembatan Musim Gugur oleh Takashi Matsuoka (1)
Soft Cover, Desember 2014
Stock tidak tersedia
Mengetahui masa depan dan mengetahui masa lampau adalah dua hal yang bermakna sama. Apa bedanya mengetahui hal yang wajar tak terelakkan dengan mengetahui apa yang telah terjadi? —Aku-no-Hashi (1434)   Sesosok wanita hadir, mengiris keheningan menara tertinggi Kastel Awan Burung Gereja. Kecantikannya memukau, kelembutannya menghanyutkan, dan keanggunannya menebarkan pesona. Tetapi, kemunculannya selalu berselubung misteri. Benarkah dia ...
2.
Samurai #1: Kastel Awan Burung Gereja oleh Takashi Matsuoka (1)
Soft Cover, Desember 2014
Stock tidak tersedia
Pengetahuan bisa menghambat. Ketidaktahuan justru membebaskan. Tahu kapan untuk tahu dan kapan untuk tak tahu,  sama pentingnya dengan pedang yang tajam. —Suzume-no-Kumo (1434)     Apakah kemampuan mengetahui masa depan bisa menguntungkan, atau justru membawa malapetaka? Mampukah pengetahuan seperti itu melahirkan seorang samurai sejati, yang tabu mengeluh ketika mengalami siksaan fisik paling hebat sekalipun, yang rela mati menjunjung tinggi kehormatan dan ...
3.
Samurai 2: Jembatan Musim Gugur oleh Takashi Matsuoka (1)
Soft Cover, Flap, 2005
Stock tidak tersedia
Mengetahui masa depan dan mengetahui masa lampau adalah dua hal yang bermakna sama.Apa bedanya mengetahui hal yang tak terelakkan dengan mengetahui apa yang telah terjadi?--Aki-no-Hashi (1311)Sesosok wanita hadir, mengiris keheningan menara tertinggi Kastel Awan Burung Gereja. Kecantikannya memukau, kelembutannya menghanyutkan, dan keanggunannya menebarkan pesona. Tetapi, kemunculannya selalu berselubung misteri. Benarkah dia Lady Shizuka, sang putri sihir dari masa lampau? Benarkah dia penentu ...
4.
Samurai 1: Kastel Awan Burung Gereja oleh Takashi Matsuoka
Soft Cover, Flap, Januari 2005
Stock tidak tersedia
Pengetahuan bisa menghambat. Ketidaktahuan justru membebaskan.Tahu kapan untuk tahu dan kapan untuk tak tahu,sama pentingnya dengan pedang yang tajam.--Suzume-no-Kumo (1434)Apakah kemampuan mengetahui masa depan bisa menguntungkan, atau justru membawa malapetaka? Mampukah pengetahuan seperti itu melahirkan seorang samurai sejati, yang tabu mengeluh ketika mengalami siksaan fisik paling hebat sekalipun, yang rela mati menjunjung tinggi kehormatan dan kesetiaan, namun tetap dianggap wajar untuk ...