Soft Cover, Mei 2010 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Midun tidak habis ptkir. Bagaimana mungkin Kacak penghulu yang kaya raya, bangsawan tinggi kemenakan raja di kampungnya menaruh in dan dendam kepadanya, yang hanya seorang rakyat biasa' Midun merasa tidak melakukan perbuatan yang salah, menyinggung, atau menyakiti orang lain. Ia tidak menyadari, justru kehalusan budi pekerti dan kerendahan hatinya menyebabkan ia begitu disayangi dan dibela oleh orang-orang sekampung, sehingga menerbitkan rasa cembuni dan benei Kacak.
Tak habis-habisnya ...