Angin sepoi musim semi menggelitik kenangan akan pertempuran-pertempuran lampau. Ladang-ladang musim panas terbakar api pengkhianatan. Malam-malam dingin musim gugur menggemakan jeritan-jeritan setan. Salju musim dingin bernoda merah oleh darah kehormatan. Musim datang silih berganti, membawa kelahiran, kehidupan, dan kematian cerminan alam atas pengembaraan Miyamoto Usagi, samurai tak bertuan yang mengembara di pedesaan Jepang zaman feodal, memerangi ketidakadilan sambil mengasah kecakapan ...

Mengusir setan dan bertarung melawan ninja menjadi kehidupan sehari-hari Miyamoto Usagi, samurai tak bertuan yang berkelana di pedesaan, memerangi ketidakadilan sambil mengasah keterampilan-keterampilan spiritual dan pedangnya. Dalam perjalanannya melintasi gunung, lembah, kota-kota, dan pertanian-pertanian serta pantai, untuk mencari keselarasan, Usagi menjumpai berbagai jenis orang dan peristiwa: desa para petani rumput laut, pedagang bakmi yang lugu, perempuan yang kerasukan setan, ...

ADAPTASI PIAWAI LEGENDA SAMURAI DALAM BENTUK KOMIK Bagi samurai, pedang bukan sekadar senjata---melainkan juga jiwanya. Karena itu, dia harus membuktikan dirinya layak memiliki daisho, pedang yang berpasangan. Dalam pengembaraannya sebagai samurai pengelana yang memerangi ketidakadilan, sambil terus mengasah ketajaman ilmu pedangnya serta kedalaman spiritualnya, Miyamoto Usagi telah terbukti sangat layak memiliki daisho. Dalam petualangan-petualangannya kali ini, Usagi menjadi murid ...

Penghujung abad ke-16 di Jepang dianggap sebagai zaman Perang Saudara, masa-masa ketika para tuan tanah feodal bertarung memperebutkan tanah dan kekuasaan. Miyamoto Usagi terjun ke dalam banyak pertempuran dan selamat dari pertumpahan darah yang dahsyat, namun dia kehilangan majikannya, dan setelah seorang shogun akhirnya terpilih, Usagi malah terlunta-lunta tak punya pekerjaan. Banyak rekannya beralih menjadi penjahat dan tukang pukul, tapi Usagi memilih menjadi samurai pengelana, memerangi ...