"Eh, kalian percaya nggak, ada anak yang mirip banget sama aku?" tanyaku. "Aku sih percaya aja. Kan wajah kamu tuh pasaran," ujar Nami. "Kalau wajahku sih langka. Iya, nggak? Hahaha ...." "Ah nggak juga kok. Wajah yang kayak kamu tuh banyak. Cari aja tuh di Ragunan!" gurau Fadli. "Ih, Fadli!" Nami marah lalu menjitak kepala Fadli. Aku dan Sarry tertawa. "Tapi, ini sungguhan lho. Aku pernah baca di buku, lho. Katanya, di dunia ini ada tiga orang yang wajahnya sama persis seperti kita," jelas Nami dengan mimik wajah yang serius. Sebenarnya, aku agak terpengaruh juga sih dengan perkataan Nami. Kira-kira benar tidak, ya? Aku jadi ingin bertemu langsung dengan anak yang mirip denganku itu.

...

Saat pelajaran Olahraga, Queen yang masih berada di ruang loker menemukan surat yang hurufnya seperti menggunakan darah. Tidak lama kemudian, Helen dan Zoe terjebak di ruang loker. Kejadian ini membuat gempar SMU Denver. Misteri apa di ruang loker SMU Denver? ...

...

Hallo namaku Roxy. Beruntungnya aku karena dapat menjadi superstar di usia muda. Aku, si Penyanyi Terkenal dan Pencipta Lagu. Banyak perubahan terjadi pada diriku: popularitas, penggemar, dan kesempatan-kesempatan yang tak terbayangkan.! Ternyata, kesuksesan tidak membuatku selamanya disenangi banyak orang. Buktinya, ada seseorang yang sangat membenciku. Dia menantangku untuk mengikuti Duo Concert, dan tidak segan berbuat licik. Aku pun menjadi geram! Siapakah orang itu? Apa saja ...

Reva baru masuk SMU dan harus menghadapi berbagai peristiwa menyebalkan. Dia salah masuk ruang tata usaha ke dalam ruang musik sehingga dikira terlambat dan mendapat hukuman menyanyi di depan kakak kelas. Dia juga harus ketemu sama Dhimas, kakak kelas, yang dijuluki Iceman karena cool banget, tapi ternyata lagaknya menyebalkan. Eilen, sobat Reva, meminta Reva membantunya bikin puisi cinta untuk dimasukkan ke dalam tas Wengky si kakak kelas yang ditaksirnya. Tapi siapa sangka kalau Wengky ...

Rebecca langsung memamerkan gaunnya. Warnanya hijau, ada bandul liontin berbentuk hati ditengah-tengahnya. Ada pita emas besar di bagian belakangnya. "Bagaimana bajumu Cherry-Gerry?" ejek Rebecca. Cherry kesal. Lalu, ia mengeluarkan bajunya. Semua anak terkejut ketika melihat baju Cherry. "Ini bajuku. Lalu, kenapa Rebecca?" balasnya. Rebecca menggeram. "Gaunku dari Paris, harganya mahal! Jauh lebih mahal dari gaun murahanmu!" kata Rebecca. "Gaunmu, kan, biasa ...