Harga Resmi | : | Rp. 50.000 |
Harga | : | Rp. 40.000 (20% OFF) |
Ketersediaan | : | Stock di Gudang Supplier |
Format | : | Soft Cover |
ISBN | : | 6029402110 |
ISBN13 | : | 9786029402117 |
Tanggal Terbit | : | Juni 2012 |
Bahasa | : | Indonesia |
Penerbit | : | Komunitas Bambu |
Melalui bukunya, Melly Goeslaw memperlihatkan sejumlah kondisi nyata dalam industri musik Indonesia saat ini, yang sayangnya lebih terasa mengenaskan daripada menggembirakan. Euforia terhadap jenis musik tertentu yang sedang populer menjadikan banyak pihak memilih untuk mengekor demi mencicipi popularitas tersebut alih-alih menggali kreativitas dan menyodorkan hal baru. Tekanan dari tren ring back tone (RBT) menjadikan sebuah lagu diciptakan secara instan tanpa melalui proses rancang-bangun dan aransemen. Hubungan antara penyanyi dan komposer tidak lagi didasarkan pada perjodohan hati, melainkan laku atau tidak lakunya lagu yang diciptakan sang komposer. Bahkan fans diciptakan melalui jejaring sosial sehingga kesetiaan penggemar cenderung bersifat musiman.
Namun, Melly tidak hanya mengisi bukunya dengan fakta-fakta tidak menyenangkan. Tanpa sikap menggurui, Melly mengingatkan betapa pentingnya untuk berpijak pada hati dan kejujuran dalam berkarya. Ia juga mengingatkan bahwa menjadi seorang seniman pada hakikatnya adalah jalan hidup yang harus dilalui dengan komitmen tinggi apa pun risiko yang dihadapi, dan bukan sekadar mengejar popularitas.
Apa kata mereka tentang BALANCE karya Melly Goeslaw?
Melly berbicara tentang “seni”. Tidak sekadar sebagai “entitas estetika”, tetapi sebagai “wacana”. Dalam konteks sosial, baginya “seni” berkaitan dengan komposer, penyanyi, publisher, dan fans. Sebagai makhluk sosial, “seniman” yang genuine baginya adalah yang hidup berlandaskan kejujuran, bukan ketenaran sesaat. Sebagai komposer dan penyanyi sekaligus, Melly jelas tidak berbicara tentang seni musik semata, tetapi tentang hakikat “seni” dan “seniman” secara umum. Di sinilah letak nilai karya tulisnya. - Prof. Dr. Benny H. Hoed, Guru Besar Emeritus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
Kali ini Melly tidak bicara masalah musik dan film saja. Dia bicara tentang hidup. Hidup yang utuh dan penuh diisi oleh keseimbangan perasaan. Sangat inspiratif. - Rudi Soedjarwo, sutradara film
Kebutuhan dasar setiap kreator adalah bercerita. Desakan untuk bercerita inilah yang membuat kreator menerbitkan karya, tak terkecuali Melly Goeslaw. Dalam buku ini, Melly berbagi cerita tentang dunia musik yang membesarkan namanya sekaligus mengusik kejujurannya dalam berkarya sebagai seniman. Buku yang mengingatkan kita bahwa tidak semua orang bisa “berkesenian.” - Djenar Maesa Ayu, pekerja seni
Catatan Melly Goeslaw ini mungkin bisa disebut sebagai sosiologi musik industri, tetapi bukan wacana sosiologi sebagai hasil penelitian akademik, melainkan pengamatan salah seorang pelakunya, yang syukurlah telah berniat, memikirkan, dan mampu pula menuliskan, dengan bahasa dan sudut pandang personalnya yang unik. Suatu pandangan dari dalam yang tidak sekadar ekslusif, tetapi juga berkedalaman. Bacaan yang mengesankan sekaligus berguna. - Seno Gumira Ajidarma, Sasterawan