Suatu ketika, beberapa orang mengadu kepada Rasullullah. Mereka mengeluhkan betaoa sulitnya untuk memperoleh pahala dari Allah SWT karena mereka miskin. "Ya Rasullullah, orang-orang kaya telah memborong semua pahala. Mereka sembahyang sebagaimana kami, dan puasa sebagaimana kami, disamping itu mereka masih dapat bersedekah dengan kelebihan harta kekayaan mereka." Nabi menjawab," Tidak. Allah telah memberi kepadamu kesempatan untuk bersedekah. Sesungguhnya setiap bacaan itu sedekah, tiap takbir itu sedekah, tiap tahmid itu sedekah, tiap tahlil itu sedekah, dan mencegah mungkar itu sedekah, bahkan dalam bersetubuh itu juga terdapat sedekah." Riawayat di atas menjelaskan bahwa dalam keadaan apa pun seorang hamba yang beriman tidak akan kehilangan cara dalam mencari pahala Allah SWT. Sesungguhnya, Allah tidak memandang sebesar apa harta yang disedekahkan itu. Terkadang jumlah yang banyak itu akan menjadi hal yang sangat kecil bagi orang yang mudah mendapatkan harta, dan akan menjadi sangat besar bagi orang yang sulit untuk memperoleh harta. Petikan tulisan di atas yang diberi judul Pahala itu Mudah, terdapat di buku ini bersama dengan tulisan-tulisan lainnya seperti : Pemimpin Sejati ( KH Abdullah Gymnastiar ), Hakim di Neraka ( KH Didin Hafidhuddin ), Menang Karena Suci ( Arifin Ilham ), Umar dan Yerusalem ( Alwi Shahab ), dan Sepotong Roti Penebus Dosa ( Siti Nuryati ). Buku ini berisi 84 tulisan Hikmah yang diseleksi dari tulisan Hikmah di Harian Umum Republika, yang insyaallah dapat menyejukkan hati kita dan menambah semangat ibadah kita.