Penelitian menunjukkan, lebih banyak kasus komplikasi (gangguan) yang terjadi pada janin laki-laki ketimbang janin perempuan. Anak laki-laki lebih rentan terkena Sizofrenia dan retardasi mental. Disinyalir ada 200 penyakit genetik yang hanya menyerang laki-laki dan tidak pada perempuan. Anak laki-laki dua kali lebih banyak menderita autism dan enam kali lebih banyak mengalami
gangguan konsentrasi. Anak laki-laki lebih banyak menderita gagap, kesulitan bicara dan dyslexia. Anak laki-laki enam kali lebih banyak mengalami gangguan belajar, tiga kali lebih banyak menderita kecanduan, empat kali lebih banyak mengalami gangguan emosi. Satu berbanding empat, perempuan dibanding laki-laki yang gagap. Kelak, saat dewasa lebih banyak laki-laki yang mengalami kasus transgender dibanding perempuan.
Bayi laki-laki membutuhkan lebih lama kemelekatan dengan ibunya karena ada beberapa area dalam otaknya yang membutuhkan waktu berkembang lebih lama ketimbang anak perempuan.
Bagaimana seorang anak laki-laki memelihara dan mengembangkan natur kelelakiannya di tengah dekapan ibu? Haruskah anak lelaki lebih sering bersama ayahnya dibandingkan dengan ibu? Haruskah
anak laki-laki dijauhkan dari kasih sayang ibu demi menjaga unsur maskulinitasnya? Apa urgensi peran ibu dalam mendampingi anak laki-lakinya tumbuh? Buku ini akan mengupas tuntas
pola asuh ibu terhadap anak lelaki. Terutama pengasuhan spiritual ibu terhadap anak laki-lakinya.