Traveling di Afrika artinya harus siap menahan emosi dan bersikap low profile. Kita tidak bisa seenaknya berkeliaran di sebuah kota di Afrika sambil menenteng gadget keluaran terbaru yang mahal. Pandangan warga sekitar yang penuh selidik dan buas akan mengikuti ke mana pun kita pergi tanpa kita ketahui. Risiko dirampok dan mungkin terbunuh bukanlah hal yang mustahil terjadi. Cerita perampokan yang dilakukan oleh teman orang lokal yang baru kita kenal adalah cerita klise di Afrika. Di kepala mereka, msungu (orang asing) adalah orang kaya. Mereka juga dengan mudah menawarkan bantuan tanpa diminta dan terkadang dengan penuh paksaan tentunya dengan imbalan yang tidak sedikit sebagai balas "jasa". Belum lagi tipu menipu soal harga, gangguan para calo yang sangat keras kepala, pelayanan yang sangat tidak memuaskan dalam hal apa saja, keterlambatan waktu yang sangat parah, dan sebagainya. Semuanya bisa membuatku menjadi sangat emosional, tapi kemudian aku sadar bahwa orang-orang Afrika ini hanya berusaha sedikit kreatif untuk mempertahankan hidup mereka yang sudah sangat sulit. Semua kesulitan yang dihadapi cukup dibalas dengan celetukan, TIA....This is Africa! Kisah-kisah dalam buku ini adalah catatan perjalananku saat menjelajahi Mesir, Tanzania, dan Malawi.