Harry Sinkgraven, pelatih dari KNVB :
"Seorang tanpa bakat sama sekalipun dapat menjadi pemain hebat jika ditempa sistem pendidikan dan kurikulum yang baik dan kerja keras dari pemain itu sendiri."
Cesc Fabregas:
"Latihan, latihan dan latihan. Anak-anak harus punya rasa senang bermain bola layaknya hobi. Jangan takut salah dalam berlatih. Karena kaiau salah, ada pelatih yang akan membetulkan kesalahan kita."
Jose Mourinho:
"Di Inggris anak-anak dididik pelatih bagaimana menang dalam sepak bola, sedangkan di Portugal dan Spanyol anak-anak diajari bagaimana cara bermain sepak bola."
Frank de Boer:
"Kecintaan kami pada sepak bola menuntun kami untuk berlatih rutin setiap harinya. Sejak usia 6 tahun kami sudah cinta sepak bola dan belajar menikmatinya."
Lahir di Jakarta, 6 September 1964. Setamat dari SMA Negeri 6 Jakarta, ia melanjutkan pendidikan ke Fakultas Hukum, UKI Jakarta, dan meraih gelar kesarjanaan pada 1988. Setelah itu, sempat mendirikan LKHI (Lembaga Konsultasi Hukum Indonesia). Memasuki dunia jurnalistik pada tahun 1990 sebagai wartawan di tabloid Monitor (Gramedia), pada tahun 1991 ia bekerja di tabloid Bintang Indonesia. Dunia ekonomi mulai dikenal setelah menjadi Redaktur di majalah ekonomi Prospek, 1995-1996. Sedangkan dunia perkotaan (metropolitan) mulai diselami sejak menjadi Redaktur di surat kabar harian metro Berita Yudha (manajemen baru non-ABRI), awal Januari 1996, kemudian kembali ke dunia ekonomi dengan menjadi Redaktur di majalah ekonomi Prospek (Jawa Pos Group), 1997-1998. Puncak karier jurnalistik dia raih setelah menjadi Redaktur Pelaksana yang tak lama kemudian sebgai Pemimpin Redaksi Tabloid hukum dan HAM BK (Berita Keadilan), di bawah Jawa Pos Group, pada tanggal 1998-2000. Setelah itu, ia aktif mengelola perusahaan di bawah bendera Wartapena Communication.