Jakarta, dalam cerita-cerita ini, adalah ceruk yang tenang tapi gersang, berisik tapi sunyi, gemerlap tapi muram. Jakarta seperti musik jazz: serbaada dan menawarkan segala kemungkinan. Paradoks-paradoks itu bisa hadir sendiri-sendiri, tumpang tindih, atau berombongan sekaligus sehingga sulit menyebut apa warna Jakarta sesungguhnya. Sebutlah sesuatu, itulah Jakarta.
Kisah yang berkesan ternyata tak perlu datang dari gagasan besar, imajinasi aneh-aneh. Tapi perajin yang baik akan memulas bonggol tak berguna menjadi patung yang dahsyat. Tergantung bagaimana keunikan dibentuk dengan jalinan yang bernas. Jakarta Kafe telah melakukannya.
Capricorn-Ular yang lahir Januari 1966 di Jakarta, dan mungkin akan selamanya di Jakarta.Single-mom yang, selain membesarkan anak, kesehariannya cuma diisi kerja kantoran, sesekali nyanyi (ada -tidak ada order), baca (kalau sama sekali sedang tidak bisa nyanyi), berceloteh (kalau sudah kehabisan bacaan), dan melamun (kalau sudah kehabisan bahan celotehan).Bercita-cita untuk bisa habis-habisan memanjakan anak semata wayangnya.Sambil ngopi.