jika ini puisi urban, kutulis kau sebagai kelas pekerja yang disiksa lembur hingga tengah malam. kuabadikan kau dalam daftar nyanyian band biasa saja yang rutin tampil di bar favoritmu setiap malam selasa. perihal cinta bakal kukenang lewat tiket diskonan, tagihan bulanan, atau ponsel pintar yang ternyata tak ada pintar-pintarnya. pertemuan kita akan kutulis seperti drama korea yang biasa kau tonton saat kita libur bercinta. perkara cemburu akan kuramaikan dengan kisah rapat-rapat virtual, ...

Di sebuah bar di sudut Jakarta, seorang perempuan duduk menunggu. Di bar lain di sudut Jakarta yang lain, seorang lelaki mengeluhkan kehidupan pernikahannya. Di sebuah kedai kopi, seorang pujangga angkatan sepuh mengoceh tentang romansa. Di sebuah kamar kos, seorang penulis berharap bisa memadu kasih dengan perempuan pujaannya. Di sebuah balkon apartemen, sepasang lelaki perempuan tengah menunggu pagi. Sementara di sebuah toko barang antik, seorang kurir penasaran akan isi paket yang mesti dia ...