Pencarian

Penulis
Julius Pour
Bahasa
Indonesia
Kategori
Buku

Format
Soft Cover (6)

Hasil: 1 - 6 dari 6
GRIDLIST
1.
Soft Cover, Mei 2011
Stock tidak tersedia
Pertempuran di Laut Arafuru, 15 Januari 1962, berakhir mengenaskan. KRI Matjan Tutul, KRI Matjan Kumbang, dan KRI Harimau terpaksa menghadapi tiga kapal perang Belanda yang jauh lebih besar dan perkasa: Eversten, Kortenaer, dan Utrecht. KRI Matjan Tutul yang ditumpangi Komodor Jos Soedarso dibombardir dan ditenggelamkan armada laut Belanda yang didukung pesawat terbang Neptune dan Firefly. Komodor Jos Soedarso gugur secara gentleman and brave... Ketiga kapal perang RI dan awaknya itu ...
2.
Soft Cover, Januari 2010
Stock tidak tersedia
"Dirman, engkau seorang prajurit. Tempatmu di medan perang bersama pasukanmu. Tempatmu bukan tempat pelarianku. Aku harus tinggal di sini, dan mungkin bisa berunding untuk kita, serta memimpin rakyat kita." (Sukarno, an Autobiography) Doorstoot naar Djokja dimulai pada hari Minggu pukul 00.00, tanggal 19 Desember 1948. Sebuah serangan udara secara mendadak yang dilakukan pasukan Baret Merah KST (Korps Speciale Troepen) pimpinan Letnan Jenderal Simon Spoor untuk merebut landasan terbang ...
3.
Soft Cover, Juli 2008
Stock tidak tersedia
Ign. Slamet Rijadi (1927-1950) adalah salah seorang di antara ribuan anak muda yang sejak detik pertama Proklamasi Kemerdekaan Indonesia secara sukarela terjun memenuhi panggilan revolusi. Sebagai bekas bintara Kaigun (Angkatan Laut Jepang) yang batal dikirim ke Tokyo karena Perang Pasifik berakhir lebih cepat, Slamet Rijadi kemudian tampil memimpin aksi penyerbuan ke markas Kempeitai (Polisi Rahasia Jepang) di Solo dan menjadi anak zaman. Pertempuran demi pertempuran dilalui Slamet Rijadi, ...
4.
No Image Available
G 30 S : Fakta Atau Rekayasa oleh Julius Pour
Soft Cover
Stock tidak tersedia
5.
No Image Available
Soft Cover
Stock tidak tersedia
6.
Soft Cover
Stock tidak tersedia
+ "Bapak ingat nasib Presiden Korea Jenderal Park Chung-hee?" - "...ada apa dengan dia?" + "Karena berselisih pendapat, Jenderal Park kemudian diundang makan oleh bekas Kepala Intel-nya. Mungkin dia menduga anak buahnya tersebut akan minta maaf, temyata Jenderal Park langsung di-dor..." Saya lihat Pak Harto kaget. Sudah pasti beliau kemudian jadi ingat kembali kepada peristiwa tragis tersebut. Mungkin beliau mulai berpikir, bagaimana kalau nanti Benny, nekad karena merasa telah dikecewakan ...