Seorang perempuan sangatlah istimewa. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menggapai rida-Nya. Namun, jangalah lupa, sebagai seorang muslimah, kita harusnya tetap produktif. Saat kita mendapati diri sedang menstruasi, produktifkanlah diri dengan beristigfar. Saat kita sedang bahagia mendapati diri tengah mengandung, maka produktiflah dengan banyak melakukan amalan baik. Itu semua bisa kita lakukan, agar tetap menjadi muslimah yang produktif. Jadikanlah diri kita lebih baik lagi. ...

Dunia ini adalah sebuah sarang predator raksasa. Akira Sasaki yang sudah mengetahui takdirnya, menantang Shu untuk duel pamungkas demi melindungi sang majikan sarang, Shizuku Takasaki!! Komik misteri yang menegangkan ini pun memasuki jilid terakhir!! ...

Shu mulai menyerang rumah sakit! Penghadang yang melindungi Shizuku dari Shu adalah Sasaki. Namun, Sasaki yang terbawa emosi akhirnya berubaha jadi predator di dunia nyata! ...

Yang dimasuki Sasaki ternyata sarang yang dibentangkan Kana Yoshida, pasiennya! Kana yang kehilangan jati dirinya, Sasaki yang berjuang dengan emosinya, lalu Shu yang bertindak diam-diam... Sebuah tragedi pun terjadi. Disertai bonus kisah pendek ‘Catatan dari Masa Depan’. ...

Shizuku dan Katoreshia, wanita peramal misterius, terjebak di sarang dan bertemu predator pemangsa predator alias Cloud... Apa strategi mereka untuk lolos dari kejaran para Cloud!?   ...

Shizuku dan Katoreshia, wanita peramal misterius, terjebak di sarang dan bertemu predator pemangsa predator alias Cloud... Apa strategi mereka untuk lolos dari kejaran para Cloud!?   ...

Membunuh Shizuku atau menyerah pada naluri sebagai predator? Apa jawaban yang dipilih Sasaki? Lalu, sesuatu dalam diri Sasaki yang terpancing ke dalam sarang baru, bangkit setelah sekian lama tertidur...   ...

Sosok asli predator pemangsa manusia di sarang akhirnya terkuak! Terdesak oleh predator berwujud semut yang tak bisa disentuh langsung, Akira Sasaki sudah siap mati! Namun di detik itu pula, sekelebat phantasmagoria yang ganjil melintas di benaknya… ...

Kawan, apa seperti itu yang kau sebut cinta, bahkan tak ada sedikit pun bekal yang kau persiapkan untuk memperjuangkan halalnya?. Apa itu yang kau sebut hubungan serius, sementara tak kulihat sama sekali bekal nikah yang kau persiapkan secara khusus. Kawan, andaikan halalnya cinta tak butuh biaya, tentu tak kan kau lihat kerja keras Abdurrahman bin Auf hingga akhirnya ia sukses dan nikah bermaharkan emas. Andai cinta tak butuh biaya, tentu tak kan kau lihat upaya Ali bin Abu Thalib ...