“Aku bersyukur telah mebentuk band bersama mereka...” Mimpi Yukinori untuk tampil di So Blue, jazz club nomor 1 Jepang akhirnya terwujud. Dan berkat permainan pianonya, JASS pun ditawari tampil live di sana. Namun sebelum semua itu terlaksana, terjadi hal yang sungguh tak terduga… Inilah volume terakhir Blue Giant yang mengisahkan perjuangan dan perkembangan Dai bersama kawan-kawannya di Jepang! ...

“Kami akan menjadi sebuah pohon jazz yang teramat besar!” JASS akan tampil sebagai band pembuka dari sebuah band terkenal. Ini merupakan penampilan dengan jumlah penonton paling banyak sepanjang karir mereka. Inilah saat di mana mereka harus mengerahkan seluruh kemampuan agar tidak dianggap sebagai “Bakpau belasan tahun” oleh musisi terkenal! Kemudian tanpa diduga, datang tawaran tak terbayangkan untuk Yukinori, sang pianis! ...

JASS, band beranggotakan trio pemuda belasan tahun yang menekuni musik jazz dengan serius di Tokyo. Sang pianis, Yukinori, merasa terpuruk setelah permainan solo dan sikapnya dinilai secara keras oleh seseorang dari jazz club yang dikaguminya. Meski sudah berlatih mati-matian, Yukinori tetap tak puas dengan permainan solonya. Lalu, di tengah penampilan live mereka, tiba-tiba Dai melakukan hal yang tak terduga! “Meskipun permainanku jelek dan payah, aku selalu berpikir kalau akulah pemain ...

Jass, nama yang Dai, Yukinori, dan Tamada pilih untuk band mereka. Jass mengukir jalan menuju masa depan dengan tetap gigih tampil live sambil mengatasi berbagai masalah yang ada. Sampai suatu hari, Yukinori mengundang seorang sosok penting yang bisa mewujudkan impiannya untuk tampil di klub jazz nomor 1 Jepang… “Kamu penakut, pengecut… Tunjukkanlah dirimu apa adanya sekuat tenagamu. Itulah solo yang sesungguhnya.” ...

Grup trio Dai, Yukinori, dan Tamada sudah terbentuk. Tamada berlatih mati-matian mengejar Dai dan Yukinori. Sementara Yukinori merasa ragu pada lagu orisinil band mereka, Dai berusaha mengasah kemampuannya demi mendapat teknik baru. Mereka bertiga pun harus menghadapi live pertama mereka. Adakah yang akan menonton? Apakah mereka akan sukses? “Gimana kalau musik yang kamu mainkan membosankan dan jelek?” “Katakan saja semua di panggung! Itu yang namanya pertunjukkan live!!” ...

Dai Miyamoto, seorang pelajar kelas 3 SMA, jatuh hati pada musik jazz setelah mendengarkan permainan saksofon di sebuah kafe. Sejak itu, Dai selalu berlatih saksofon sendiri di tepi sungai Hirose, tidak peduli hujan atau panas, Dai terus dan terus berlatih saksofon. Sampai akhirnya, Dai mendapat kesempatan untuk tampil di atas panggung sebagai debut pertamanya bermain saksofon. Dai pergi ke Tokyo setelah lulus SMA. Di sana, dia bertemu dengan seorang pianis mengagumkan bernama Yukinori. Setelah ...

“Dai, berkat dirimu, aku bisa menyukai jazz lagi. Kuharap setelah meninggalkan Sendai, kamu tidak akan pernah berhenti menyukai jazz...” Untuk pertama kalinya setelah belajar dari Pak Yui, Dai melakukan session bersama pemain musik lain. Dengan mengerahkan seluruh kemampuannya, permainan Dai memasuki tahapan baru yang berbeda. Dai pun semakin mantap memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya setelah lulus SMA demi menjadi jazz player nomor satu. Kepergian Dai diiringi oleh berbagai ...