Sadarkah kau, sejak pertemuan tak sengaja itu kau telah mengacaukan segalanya? Kau meruntuhkan segala dunia yang telah mati-matian kususun setelah kepergianmu. Dengan mudahnya kau masuk kembali, memporak-porandakan pikiranku, dan menjungkir balikkan cintaku. Aku baru menyadarinya, bahwa kau masih menempati ruang di hatiku. Ruang yang terlampau luas. Seharusnya kau pergi, hilang dari peredaran bumi sejak kita memutuskan untuk tidak lagi sejalan bertahun-tahun lalu. Pergi saja dan tak usah ...

Tadinya, kukira kebohongan kecil yang kuciptakan tak akan berdampak besar. Aku hanya ingin menutupi perasaanku yang sesungguhnya kepadamu. Aku hanya tak ingin kehilangan kamu. Tapi ketika kebohongan itu menjadi kenyataan, aku tak bisa berkata apa-apa. Bagaimana cara menjelaskan, bahwa dia hanyalah pacar khayalan yang muncul begitu saja ke dunia nyata? Kamu pun menjauh. Dia memang kekasih ideal, tapi aku menyukai kesederhanaanmu. Entah bagaimana caranya untuk mengatakan bahwa hanya denganmu, ...