Pencarian

Brand
Kepustakaan Populer Gramedia
Penulis
Pramoedya Ananta Toer
Kategori
Buku
Puisi & Sastra
Sastra (5)

Bahasa
(2)
Indonesia (2)

Hasil: 1 - 5 dari 5
GRIDLIST
1.
Cerita Dari Digul oleh Pramoedya Ananta Toer
Soft Cover, Oktober 2015
Stock tidak tersedia
Cerita dari Digul merupakan kumpulan tulisan karya para eka-Digulis. Mereka pernah dibuang sebagai tahanan politik semasa pemerintahan kolonial hindia-belanda. Berbagai cerita itu, yang sungguh-sungguh terjadi, mengisahkan suka-duka mereka dalam mempertahankan hidup di tanah buangan Digul, Papua Barat. Getir dan mengharukan. ...
2.
Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer oleh Pramoedya Ananta Toer
Soft Cover, Agustus 2015 Rp. 60.000 Rp. 48.000 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
----- catatan pulau buru ----- " ... kalian para perawan, telah aku susun surat ini untuk kalian, bukan saja agar kalian tahu tentang nasib buruk yang biasa menimpa para gadis seumur kalian, juga agar kalian punya perhatian terhadap sejenis kalian yang mengalami kemalangan itu... Surat kepada kalian ini juga semacam pernyataan protes, sekalipun kejadiannya telah puluhan tahun lewat..." PRAMOEDYA ANANTA TOER ...
3.
Mangir oleh Pramoedya Ananta Toer
Soft Cover, Agustus 2015 Rp. 75.000 Rp. 60.000 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Setelah Majapahit runtuh pada 1527. Jawa kacau balau dan bermandi darah. Kekuasaan tak berpusat, tersebar praktis di seluruh kadipaten, kabupaten, bahkan desa. Perang terus-menerus menjadi untuk memperebutkan penguasa tunggal. Permata-permata kesenian, baik dibidang sastra, musik, dan arsitektur tidak lagi ditemukan. Selama hampir satu abad jawa di kungkung oleh pemerintah teror, yang berpolakan tujuan menghalalkan cara. ...
4.
No Image Available
Perawan dalam Cengkeraman Militer
*cetak ulang cover baru
oleh Pramoedya Ananta Toer
Juli 2011
Stock tidak tersedia
5.
Mangir
(Cetak Ulang Cover Baru)
oleh Pramoedya Ananta Toer
Soft Cover, Juli 2011
Stock tidak tersedia
Setelah Majapahit runtuh pada 1527. Jawa kacau balau dan bermandi darah. Kekuasaan tak berpusat, tersebar praktis di seluruh kadipaten, kabupaten, bahkan desa. Perang terus-menerus menjadi untuk memperebutkan penguasa tunggal. Permata-permata kesenian, baik dibidang sastra, musik, dan arsitektur tidak lagi ditemukan. Selama hampir satu abad jawa di kungkung oleh pemerintah teror, yang berpolakan tujuan menghalalkan cara. ...