Inilah buku ke-7 karya Hernowo, setelah Mengikat Makna (cetakan ke-6), Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza (cetakan ke-3), Quantum Reading (cetakan ke-2), Quantum Writing (cetakan ke-2), 7 Warisan Berharga (cetakan ke-2), dan Catatan Harian Sebulan Ramadhan. Buku terbarunya ini disajikan oleh Hernowo dalam bentuk yang tak lazim. Kok tak lazim sih?
Ya, tak lazim, lantaran buku ini disusun dalam bentuk berceritabab-babnya pendek-pendek, disertai contoh-contoh konkret buku yang menggugah dan gambar-gambar yang membantu pemercepatan pemahamansehingga mudah dan ringan dibaca. Di dalam buku inilah Hernowo bercerita secara terbuka bagaimana dia belajar dan berlatih menulis dan membuat buku. Peran para guru menulis-nya dikisahkan satu per satu dan detailseperti Jalaluddin Rakhmat, Emha Ainun Nadjib, Muhammad Quraish Shihab, Ali Syariati, Tony Buzan, Dryden dan Vos, DePorter dan Hernacki, hingga Spencer Johnson dan Ken Blanchard.
Tak cuma berhenti di situ. Lantaran di dalam diri Hernowo tergabung dua keterampilan mendasar dalam membuat bukupenulis produktif dan pekerja di penerbitan bukubuku ini juga berkisah tentang rahasia dapur sebuah penerbit terkenal. Bagaimana sih cara membuat judul buku yang unik dan menggelitik? Bagaimana memunculkan gagasan hebat dan mengemasnya menjadi buku hebat? Bagaimana menyiapkan diri sebagai penulis yang naskahnya layak terbit? Hal-hal ini, dan kisah-kisah lain yang mungkin bermanfaat bagi Anda, terpapar secara enak dan mengalir.