Dalam dunia penerbangan, dikenal istilah critical eleven, sebelas menit paling kritis di dalam pesawat—tiga menit setelah take off dan delapan menit sebelum landing—karena secara statistik delapan puluh persen kecelakaan pesawat terjadi dalam rentang waktu sebelas menit itu. It`s when the aircraft is most vulnerable to any danger.
In a way, it`s kinda the same with meeting people. Tiga menit pertama kritis sifatnya karena saat itulah kesan pertama terbentuk, lalu ada delapan menit sebelum berpisah—delapan menit ketika senyum, tindak tanduk, dan ekspresi wajah orang tersebut jelas bercerita apakah itu akan jadi awal sesuatu ataukah justru menjadi perpisahan.
Ale dan Anya pertama kali bertemu dalam penerbangan Jakarta-Sydney. Tiga menit pertama Anya terpikat, tujuh jam berikutnya mereka duduk bersebelahan dan saling mengenal lewat percakapan serta tawa, dan delapan menit sebelum berpisah Ale yakin dia menginginkan Anya.
Kini, lima tahun setelah perkenalan itu, Ale dan Anya dihadapkan pada satu tragedi besar yang membuat mereka mempertanyakan pilihan-pilihan yang mereka ambil, termasuk keputusan pada sebelas menit paling penting dalam pertemuan pertama mereka.
Diceritakan bergantian dari sudut pandang Ale dan Anya, setiap babnya merupakan kepingan puzzle yang membuat kita jatuh cinta atau benci kepada karakter-karakternya, atau justru keduanya.
IKA NATASSA is an Indonesian author who is also a banker at the largest bank in Indonesia and the founder of LitBox, the first literary startup of its kind in the country, which combines the concept of mystery box and online promotions for writers.
She loves writing since since was a little kid and finished writing her first novel in English at the age of 19. She is best known for writing a series of popular novels focusing on the lives of young bankers in Indonesia. Her debut novel A Very Yuppy Wedding is published in 2007, and she has released six books since: Divortiare (2008), Underground (2010), Antologi Rasa (2011), Twivortiare (2012), Twivortiare 2 (2014), and Critical Eleven (2015). A Very Yuppy Wedding is the Editor's Choice of Cosmopolitan Indonesia magazine in 2008, and she was also nominated in the Talented Young Writer category in the prestigious Khatulistiwa Literary Award in the same year. She loves to experiment with writing methods, Twivortiare and Twivortiare 2 are the two novels she wrote entirely on Twitter. Antologi Rasa and Twivortiare are currently being adapted into feature films by two of the most prominent production houses in Indonesia.
Sempat berpikir dua kali untuk membeli yang limited package karena harganya yang lebih mahal dari harga novelnya saja. Tapi setelah paket sampai, isi melebihi expektasi. e-money special editionnya keren, mini poster & post cardnya juga gak kalah keren. Aku rekomendasikan buat yang suka beli novel + ada bonusnya. :)