Jamur ini bukan sembarang jamur. Jamur ini mampu membuka luka hati siapa pun yang memakannya.
Buku ini bukan sembarang buku. Buku ini mampu membuka dunia imajinasi yang penuh makna.
Dunia cerita Ratih Kumala mengandung rasa takut yang tidak main-main. Karakter-karakter imajinernya sedemikian nyinyir mengingatkan, bahwa dalam romantika yang bergelimang keriangan, suka-cita, dan bahagia, senantiasa ada ancaman yang bakal tiba secara tak terduga; kematian. —Damhuri Muhammad, cerpenis, esais, editor sastra harian Media Indonesia
Enjoyable reading and interesting story that when i finish, i don’t want the story to end just yet. —Awi Suryadi, sutradara
Membaca tulisan Ratih Kumala, imaji dan batinku berkelana. —Ahmad Yusuf, sutradara
Penulis lahir di Jakarta 4 Juni 1980. Mengenyam perkulihan di Sastra Inggris, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Ia aktif di komunitas rumah baca bumimanusia, Solo dan AKY (Akademi Kebudayaan Yogyakarta). Saat ini ia tinggal di Jakarta bersama suaminya, penulis Eka Kurniawan.