Dulu Harper Simmons memiliki segalanya. Keluarga hangat dan kekasih yang penyayang. Prestasi gemilang, tim debat tangguh yang memenangi turnamen demi turnamen antarsekolah, dan sahabat yang mendampinginya untuk menaklukkan dunia.
Sampai suatu malam, seorang pria bernama Scott Gideon merenggut itu semua.
Kini, yang gadis itu miliki adalah malam-malam penuh mimpi buruk yang hanya terlewati dengan bantuan obat tidur. Psikiater yang kerap kali menanyakan apa ketakutan terbesarnya. Ayah yang larut di balik tumpukan pekerjaan, adik kembar yang berhenti mengejar impiannya, sahabat yang tak kunjung mengerti, dan cinta yang perlahan-lahan berubah serapuh porselen.
Harper pikir, ia hanya perlu menjadi lebih kuat daripada seharusnya. Bukankah orang-orang berkata semuanya akan berlalu seiring waktu?
Ini adalah kisah perjalanan untuk melupakan. Untuk mene mukan diri sendiri setelah kehilangan begitu banyak; walau sering kali, penemuan dan kehilangan tak berjalan pada sisi yang sama.
Penulis muda berusia 22 tahun yang memulai karir sebagai jurnalis part-time di beberapa majalah dan media elektronik, juga sering mengirimkan karya tulis ke berbagai media. Saat ini bekerja sebagai seorang fashion contributor di situs fashion Indonesia Fasity.com, juga aktif di situs penulisan Kemudian.com.