Pada tahun terakhirnya di Sekolah Dasar Negeri 1 Desa Pringan, Faiha mendapat surat cinta dari Faiq, tetapi Faiha menolak untuk menjalin hubungan di luar pertemanan dengan putra kiai itu. Yang penting baginya, terutama pada usia yang belia ini, adalah menuntut ilmu yang berguna dan hidup sesuai syariat-Nya. Faiq pun tersadar bahwa tindakannya keliru dan jodoh sudah diatur oleh Sang Maha Pencipta. Dia akhirnya pindah ke pesantren di provinsi yang berbeda sehari setelah selesai mengikuti ujian nasional tanpa meninggalkan pesan. Akankah takdir mempertemukan mereka kembali dalam jalinan kasih saat mereka dewasa nanti?