Telah diterjemahkan ke dalam 20 bahasa dan terjual 2 juta kopi
"Kisah ini membuat saya menangis bahagia. Saya bangga menjadi bagian darinya."
--Liv Ullmann, aktris legendaris Norwegia,
Pemeran nenek dalam versi film novel ini
"Banyak orang bilang, kami akan pergi ke surga setelah kami mati. Benarkah?"
Malaikat Ariel mendesah dalam-dalam. "Kalian semua sekarang sudah berada di dalam surga. Sekarang, di sini. Jadi, menurutku, sebaiknya kalian berhenti bertengkar dan berkelahi. Lagi pula, sangat tidak sopan berkelahi
di hadapan Tuhan."
Malam Natal tahun ini sungguh menyedihkan bagi Cecilia. Ia sakit keras, hanya bisa terbaring di kamar, dan mungkin tak akan pernah sembuh. Cecilia marah kepada Tuhan dan menganggap dia tak adil.
Namun, terjadilah keajaiban. Seorang malaikat--Ariel namanya--mengunjungi Cecilia. Mereka berdua kemudian membuat perjanjian. Cecilia harus memberitahukan seperti apa rasanya menjadi manusia dan Malaikat Ariel akan memberitahunya seperti apa surga itu.
Bagaimana akhir kisah persahabatan Cecilia dan Malaikat Ariel? Akankah terjadi keajaiban yang membuat Cecilia sembuh? Dan apakah Cecilia akhirnya bisa berdamai dengan Tuhan dan menerima takdir-Nya? Jostein Gaarder membahas masalah-masalah pelik seperti Tuhan, surga, takdir, dalam kisah yang indah, lucu, dan mengharukan.
"Sungguh mendalam, menyentuh, puitis, dan indah."
--Jyllandsposten, Norwegia
Jostein Gaarder (lahir 8 Agustus 1952) adalah seorang penulis novel, cerita pendek dan buku anak-anak dari Norwegia.
Gaarder dilahirkan di Oslo, Norwegia, di keluarga yang berpendidikan. Dia mempelajari bahasa-bahasa Skandinavia dan Teologi di University of Oslo. Sebelum memulai karir menulisnya, dia mengajar filsafat.
Karyanya yang paling terkenal adalah Dunia Sophie, dengan subtitel Sebuah Novel Tentang Sejarah Filsafat. Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam limapuluhtiga bahasa; duapuluhenam juta eksemplar tercetak, dengan tiga juta eksemplar terjual di Jerman saja.
Pada tahun 1997, dia mendirikan Sophie Prize bersama istrinya, Siri Danneviq. Penghargaan internasional ini diberikan kepada perjuangan untuk pembangunan masyarakan dan pelestarian lingkungan, sebesar US$ 100,000, yang diberikan setiap tahun. Penghargaan ini dinamai sesuai dengan novelnya Dunia Sophie.
Cecilia dan Malaikat Ariel:Kisah Indah Dialog Surga dan Bumi
olehMeicky Shoreamanis PpadaSelasa, 7 Juli 2009
“Kebanyakan orang dewasa sering kali menjadi amat terbiasa dengan dunia sehingga mereka menganggap seluruh alam semesta ini biasa-biasa saja. Kalau kau merenungkannya, hal itu cukup lucu karena mereka hanya ada di dunia ini untuk kunjungan singkat saja” (hal. 44).
Jostein Gaarder memang kerap menggugat kecenderungan orang dewasa yang menyerap banyak hal tanpa banyak tanya dan karenanya gagal untuk menghirup kehidupan hingga ke sarinya. Dalam novel Dunia Sohie, gugatan ia lancarkan melalui Sophie. Dalam buku ini Cecilia, gadis yang sedang sakit dan hanya bisa berbaring seharian, serta malaikat penghiburnya yang bernama Ariel, menjadi penyambung lidah Gaarder untuk menggugat kemapanan berpikir manusia.
Dengan jenial, Gaarder mengulas berbagai gagasan unik dalam dialog kritis namun ringan yang sangat thought-provoking. Pilihan kata yang sederhana dan gaya penulisan yang santai berbanding terbalik dengan pemikiran-pemikiran besar dan mendasar yang tersimpan rapi di dalamnya.
Malaikat Ariel hadir sebagai sosok jahil, botak tanpa sayap yang gemar ngobrol dengan malaikat-malaikat lain di surga tentang manusia berikut keanehannya. Ia pernah iseng pergi ke bulan untuk memata-matai Neil Armstrong. Ariel membuat Cecilia berpikir ulang mengenai berbagai hal yang dengan nyaman telah menghuni pikirannya selama belasan tahun.”Saat ... Baca Selengkapnya