I Gusti Ngurah Putu Wijaya atau sering kita kenal dengan sebutan Putu Wijaya, menulis sebuah Novel Nora. Bagian pertama tetralogi DANGDUT yang memaparkan sosok Nora yang tidak tertebak. Perempuan yang melakukan tindakan yang tidak masuk akal, membiarkan dirinya masuk ke dalam perangkap, dengan harapan akan mampu menaklukkan seekor kuda liar. Dalam keanehan terdapat kisah cinta dan kospirasi politik yang sedang merencanakan masa depan Indonesia yang baru.
Putu Wijaya dilahirkan di Tabanan, Bali, 11 April 1944.
Karya-karya dramawan dan penulis cerita pendek paling produktif di Indonesia yang atas undangan Fulbright pernah mengajar di Amerika Serikat antara 1985-89 antara lain:
Telegram (1972; novel yang memenangkan hadiah Sayembara Mengarang Roman DKJ 1971),
Stasiun (1977; novel pemenang hadiah Sayembara Mengarang Roman DKJ 1971),
Dar-Der-Dor (1996),
Aus (1996),
Zigzag (1996),
Tidak (1999).
Sejumlah karyanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Belanda, Rusia, Perancis, Jerman, Jepang, Arab, dan Thailand. Pada tahun 1991, atas prestasi dan pencapaiannya dalam bidang kebudayaan, ia menerima Anugerah Seni dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.