Riwayat hidup dan cinta Heldy Djafar, perempuan terakhir yang dinikahi Bung Karno di penghujung masa kekuasaannya. Siapa sesungguhnya Heldy yang kemudian juga memiliki hubungan dengan Keluarga Cendana?
Buku ini menarik karena berisi kisah cinta seorang perempuan belia dengan "orang besar" yang lebih layak menjadi ayahnya. Percintaan terjadi dalam pusaran sejarah di senjakala sebuah orde yang tenggelam secara tragis pada 1965/ 1966. Sebagai pelaku dan saksi zamannya, Heldy kini 64 tahun mengisahkan, bagaimana Bung Karno" masih mampu jatuh cinta di usia 64 tahun dan memperistri dirinya yang ketika itu berusia 18 tahun. Sebuah keunikan yang luar biasa.
Meski ini bukan buku sejarah, kisah didalamnya mengguratkan dimensi lain biografi Bung Karno yang belum banyak diketahui. Kisah cinta ini membangkitkan rasa ingin tahu dan fantasi tentang bagaimana hubungan dua insan yang terpaut jauh dari segi usia, namun bersatu dalam hubungan suami istri. Rasa penasaran juga muncul saat membaca bagian cerita mengenai masa "pacaran", yang berlangsung selama setahun sebelum keduanya akhirnya menikah.
Kedua penulis berhasil merekonstruksi potongan dan lintasan ingatan menjadi kisah kenangan yang enak dibaca. Gurat pengalaman yang sangat pribadi ternyata dapat disuguhkan dengan elok seperti dalam buku ini. " Takdir sejarah" telah membawa Heldy menjadi bagian dari dan ikut mewarnai kehidupan presiden pertama republik ini.
Susanto Zuhdi, Guru Besar Ilmu Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia,