"Dia menyampaikan sesuatu yang dalam dan sering penuh perenungan dengan cara yang sangat menghibur."
--Soleh Solihun, Editor Majalah Rolling Stone
"Dari Drunken Monster sampai Drunken Molen... buat saya ketawa tak berhenti. Buat kengkawan di Malaysia 'harus baca' buku dia, nih, dan orang takkan nyesal!!! Kelakar giler!!!"
--Catt Abdul Shariff, Housewife, Bukit Jalil, Malaysia.
Bagi yang terbiasa hidup bengkok, menyimpang, dan nyeleneh, buku ini akan mendidik Anda jadi rendah hati. Karena, keanomalian Anda ternyata nggak ada apa-apanya dibandingkan isi buku ini!"
--Satrio Arismunandar, Executive Producer Trans TV.
"Pidi menulis kejailannya dengan serius dan bijaksana. Tidak ada buku tentang kejailan yang seserius dan sebijaksana Druken Mama dan dua buku sebelumnya. Seriously funny!"
--Haidar Bagir, Dosen Filsafat Islam dan Penulis Bestseller Buku Saku Tasawuf.
"Yang harus dipetik dari buku ini adalah bagaimana seorang Pidi Baiq menikmati kehidupan ini. Salam buat orang gila! Anakku mengidolakanmu."
--Mu'tamirudin, Pengasuh dan Pendiri Kombuk IPDN (STPDN)
"Tapi Bu, kalau ayah nikah lagi, pasti bukan nafsu" saya bilang begitu sambil makan kuaci (satu persatu). Itu komentar saya untuk mereka yang bilang poligami janganlah didasari oleh karena desakan nafsu.
"Kalau Ayah memang karena apa?"
"Ayah Cuma mau tahu aja, anak ayah seperti apa kalau sama perempuan lain?"
"Heh!? Eksperimen?"
(Mukjizat Poligami)
Pidi Baiq adalah seorang seniman yang punya banyak kelebihan. Selain sebagai seorang musisi dan pencipta lagu, ia juga seorang penulis, ilustrator, pengajar dan komikus. Pidi Baiq mengaku imigran dari surga yang diselundupkan ke Bumi oleh ayahnya di Kamar Pengantin dan tegang.