Payday Mizan September 2022
Hasil: 1 - 18 dari 18
GRIDLIST

Format
Soft Cover
Penulis
Emha Ainun Nadjib
Bahasa
Indonesia

1.
MBAH NUN BERTUTUR oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, April 2021 Rp. 69.000 Rp. 55.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Apa yang kita petik hari ini adalah yang kita tanam kemarin. Apa yang kita miliki atau tak kita miliki sekarang adalah hasil dari yang kita semaikan sebelumnya. Apa yang kita syukuri dan kita sesali, adalah hasil dari pilihan kita dahulu untuk menyirami atau membiarkannya kering. Teman-teman di Markas Maiyah menugasi saya untuk menuliskan secara berkala rentang proses yang saya semaikan, tanam dan siram, sejak era Dipowinatan, Kadipaten, Patangpuluhan, Kasihan, hingga Kadipiro. Termasuk cerita ...
2.
Soft Cover, Maret 2021
Stock tidak tersedia
Di dalam masyarakat Jawa, perkembangan buah kelapa yang terdiri dari beberapa tahap punya namanya masing-masing. Berawal dari bunga kelapa yang disebut manggar, lalu tumbuh menjadi bluluk, kemudian cengkir, berlanjut menjadi degan (kelapa muda), lalu akhirnya buah kelapa yang sebenarnya.   Bak pertumbuhan buah kelapa ini, tahapan-tahapan pemahaman manusia terhadap agama pun demikian—khusus dalam Islam, kita mengenal anak-anak tangga pemahaman yang ...
3.
RAHMAN RAHIM CINTA oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Januari 2021 Rp. 79.000 Rp. 63.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
PAKET INI BERISI:  RAHMAN RAHIM CINTA HIDUP ITU HARUS PINTAR NGEGAS NGEREM Pre order: 10-20 Januari 2020 Bonus kartu ucapan caknun undian Tshirt Cak Nun   Persediaan terbatas! ...
4.
Indonesia Bagian Dari Desa Saya oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, November 2020 Rp. 89.000 Rp. 71.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
  PERIODE PRE ORDER 1 - 23 NOVEMBER 2020 PENGIRIMAN BUKU 26 NOVEMBER 2020 SPESIAL EDISI TTD PENULIS* *Persediaan Terbatas   Tiga puluh tahun silam, ketika modernitas yang diatasnamakan oleh televisi dan kendaraan bermotor mulai menyebarkan virusnya di Indonesia, perubahan budaya seketika terjadi dalam waktu singkat. Warga desa kebingungan memutuskan apa yang menjadi prioritasnya. Membeli televisi yang hidup sepanjang hari meski bahasanya tak mereka pahami, membeli ...
5.
No Image Available
Soft Cover, Agustus 2020
Stock tidak tersedia
Mereka tidak punya kebiasaan untuk mencari kebenaran bersama-sama. Tidak cenderung datang dengan “biso rumongso”. Malah menantang siapa saja di luar dirinya dengan sikap mental “rumongso biso”, merasa unggul, merasa paling benar, merasa pasti masuk surga, dan semua yang akan ditemuinya adalah para penghuni neraka. Itu pun mereka sibuk dan selalu ribut dengan menyimpulkan “siapa yang benar” dan “siapa yang salah”. Siapa-siapa yang dianggap ...
6.
Lockdown 309 Tahun oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Mei 2020 Rp. 40.250 Rp. 32.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Corona virus tidak punya kesalahan dan dosa apapun. Ia bukan makhluk pikiran dan hati yang punya kemungkinan untuk berniat sesuatu, merancang kebaikan atau keburukan, menyatakan dukungan atau perlawanan atas kehidupan umat manusia di muka bumi. Covid-19 bukan bagian dari Jin atau Manusia, yang di ujung zaman kelak harus mempertanggungjawabkan perilakunya di forum Hisab Allah. Corona dipancing, dirangsang dan direkayasa sendiri oleh budaya manusia, oleh ilmunya yang angkuh, oleh pengetahuannya ...
7.
Soft Cover, Februari 2020 Rp. 79.000 Rp. 63.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
    Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmatan lil-‘âlamîn (rahmat bagi semesta alam). (QS Al-Anbiyâ’ [21]: 107)   ***   Rahmatan lil-‘âlamîn itu berarti tidak ada yang luput dari rahmat Allah. Tapi sekarang ini, ada orang-orang yang mau menang sendiri, mau kaya sendiri, mau masuk surga sendiri, mau unggul sendiri, mau hebat sendiri, sehingga semua direkrut, semua dijual, ...
8.
No Image Available
Sinau Bareng Markesot (Daur VII) oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, November 2019
Stock tidak tersedia
"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata." (QS Al-An'am [6]: 59) Hidup setiap orang itu dinamis antara iya dan tidak, bergerak-gerak antara hidup dan ...
9.
No Image Available
Seribu Masjid Satu Jumlahnya oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, September 2019 Rp. 69.000 Rp. 55.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Bahkan seribu masjid, sejuta masjid Niscaya hanya satu belaka jumlahnya Sebab tujuh samudera gerakan sejarah Bergetar dalam satu ukhuwwah Islamiyyah   Dalam buku ini, pembaca akan mendapati ungkapan cinta seorang manusia kepada sesamanya dan Penciptanya. Meskipun tetap dengan nada yang kadang menusuk tajam—karena sarat kritik atas kehidupan sosial kita yang pincang—kelima puluh proisi yang tampil di sini mencuatkan kepekaan dan kedalaman pemikiran seorang ...
10.
Siapa Sebenarnya Markesot? oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Agustus 2019 Rp. 28.750 Rp. 23.000 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Setelah beberapa kali menyelenggarakan perkumpulan pengajian yang membahas mengenai tafsir Al-Quran, Markesot mulai dibicarakan orang-orang. Mereka bertanya-tanya mengenai latar belakang ilmu agama yang dimiliki Markesot. Apalagi selama ini, dia tidak dikenal sebagai ulama, ustaz, maupun santri lulusan madrasah sekalipun. Sementara itu, Markesot merasa berkecil hati. Ia bertanya-tanya apakah manusia biasa seperti dirinya memang tidak diperbolehkan memesrai Al-Quran dengan cara yang ...
11.
Seribu Masjid Satu Jumlahnya oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Mei 2019 Rp. 69.000 Rp. 55.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Bahkan seribu masjid, sejuta masjid Niscaya hanya satu belaka jumlahnya Sebab tujuh samudra gerakan sejarah Bergetar dalam satu ukhuwwah Islamiyyah Dalam buku ini, pembaca akan mendapati ungkapan cinta seorang manusia kepada sesamanya dan Penciptanya. Meskipun tetap dengan nada yang kadang menusuk tajam—karena sarat kritik atas kehidupan sosial kita yang pincang—kelima puluh proisi yang tampil di sini mencuatkan kepekaan dan kedalaman pemikiran seorang seniman dalam menangkap ...
12.
Sedang Tuhan Pun Cemburu (republish) oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Mei 2018 Rp. 99.000 Rp. 79.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Salah satu bakat paling besar dalam diri manusia memang menjadi binatang: makhluk tingkat ketiga sesudah benda dan tetumbuhan. Binatang plus akal adalah kita. Binatang plus akal plus tataran-tataran lain dari spiritualisme adalah kesempurnaan yang seyogyanya diperjuangkan oleh manusia. Akan tetapi, binatang nampaknya lebih beruntung dibanding manusia. Dunia dan nilai mereka sudah niscaya dari awal sampai akhir. Sedang dunia manusia, suka menjebak diri dengan kebebasan yang dimilikinya atau ...
13.
Kiai Hologram oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Maret 2018 Rp. 69.000 Rp. 55.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Mudah mengagumi, mudah menjatuhkan. Cepat mencintai dan dengan segera membenci. Viral secara instan, lalu menghilang dengan tiba-tiba. Entah mengapa, menebak isi hati manusia belakangan ini begitu sulit. Padahal, orang-orang dengan gegap gempita membagikan cerita kesehariannya pada ruang-ruang publik. Semua yang kita kira transparan dan nyata, bisa jadi semu belaka. Begitu sebaliknya. Keputusasaan manusia dalam menemukan apa yang sesungguhnya nyata di dunia mendorong Emha Ainun Nadjib ...
14.
Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai-new oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Februari 2018
Stock tidak tersedia
Di sebuah pesantren, ada dua orang kiai yang berdebat tentang hukum kesenian. Salah seorang dari mereka bersikeras bahwa kesenian itu syirik, bahkan haram. Para santri menyaksikan perdebatan itu dengan hati berdebar. Dari kejauhan, terdengar suara musik dari loudspeaker. Kiai yang saya kisahkan itu mulai meledak-ledak dan menyebut seni itu haram, tetapi kedua kakinya bergerak-gerak mengikuti irama musik dari kejauhan. Para santri melihat bahwa kaki beliau itu bukan bergerak menggeleng-geleng, ...
15.
Gelandangan Di Kampung Sendiri oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, April 2015
Stock tidak tersedia
Rasa-rasanya, para pejabat sering salah sangka terhadap rakyat dan dirinya sendiri. Mereka menyangka bahwa mereka adalah atasan rakyat, sementara rakyat mereka kira bawahan. Mereka merasa tinggi dan rakyat itu rendah. Maka, mereka merasa sah dan tidak berdosa kalau memaksakan kehendak mereka atas rakyat. Mereka membuat peraturan untuk mengatur rakyat karena merasa merekalah yang berhak membuat peraturan. Rakyat hanya punya kewajiban untuk menaatinya. Inilah tatanan dunia yang dibolak-balik. ...
16.
Sedang Tuhan Pun Cemburu oleh Emha Ainun Nadjib (1)
Salah satu bakat paling besar dalam diri manusia memang menjadi binatang: makhluk tingkat ketiga sesudah benda dan tetumbuhan. Binatang plus akal adalah kita. Binatang plus akal plus tataran-tataran lain dari spiritualisme adalah kesempurnaan yang seyogyanya diperjuangkan oleh manusia. Akan tetapi, binatang nampaknya lebih beruntung dibanding manusia. Dunia dan nilai mereka sudah niscaya dari awal sampai akhir. Sedang dunia manusia, suka menjebak diri dengan kebebasan yang dimilikinya atau yang ...
17.
Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Maret 2015
Stock tidak tersedia
Dulu di sebuah pesantren, ada dua orang kiai yang berdebat tentang hukum kesenian. Salah seorang dari mereka bersikeras bahwa kesenian itu syirik, bahkan haram. Kami para santri menyaksikan perdebatan itu dengan hati berdebar. Dari kejauhan, terdengar suara musik dari loudspeaker. Kiai yang saya kisahkan itu mulai meledak-ledak dan menyebut seni itu haram, tetapi kedua kakinya bergerak-gerak mengikuti irama musik dari kejauhan. Kami, para santri, melihat bahwa kaki beliau itu bukan bergerak ...
18.
No Image Available
Arus Bawah oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Februari 2015
Stock tidak tersedia
Kiai Semar menghilang. Gareng, si Filsuf Desa, gugup tak alang kepalang. Namun, Petruk malah senyum-senyum saja melihat kakaknya belingsatan. Apalagi Bagong yang kerjaannya hanya makan dan tertawa-tawa. Bahkan, Dusun Karang Kedempel yang semakin rusak dan sedang membutuhkan kehadiran Semar pun tak merasa perlu mencarinya.   Di tengah dominasi pakem Mahabharata yang mencengkeram kehidupan Karang Kedempel, tugas Punakawan-lah untuk merintis Gerakan Carangan. Menjadi alternatif. ...