Soft Cover, Juni 2016 | |||
Stock tidak tersedia
|
1.
No Image Available
2.
Soft Cover, Juni 2016 | |||
Stock tidak tersedia
|
Apa yang ingin disampaikan Cak Nun melalui bukunya ini? Sebagai budayawan sekaligus pekerja sosial, Cak Nun ingin memberikan kado cinta kepada sesama manusia, sesama hamba Allah, dan sesama Bangsa Indonesia. Kado cinta akan menghapuskan nuansa kebencian, menyingkirkan prasangka dan fitnah. Dengan kado cinta memberikan pencerahan, silaturahmi, kemesraan budaya, empati masyarakat, peneguhan nasionalisme.
...
3.
Soft Cover, Juni 2016 | |||
Stock tidak tersedia
|
Ternyata sejak tahun 1970-an Emha Ainun Nadjib sudah memiliki pemikiran yang jauh ke depan mengenai bangsa kita. Emha sangat bersedih bahwa "zaman edan" tiga dekada lalu sudah membuat kepala pusing, tetapi sekarang ini "zaman edan" malah membuat kepala kita pecah! Keprihatinan dan konsistensi pemikiran Emha terhadap masalah sosial budaya bangsa ini membuat kita lebih sensitif. Lebih peduli pada persoalan mendasar yang dihadapi masyarakat sehari-hari. Pemikiran reflektif Emha ...
4.
Soft Cover, Juni 2016 | |||
Stock tidak tersedia
|
Apa yang menjadi sorotan Emha Ainun Nadjib melalui bukunya ini? Emha menuliskan kegelisahannya soal reog, batik, lagu Rasa Sayange yang diakui sebagai kebudayaan Malaysia. Bagaimana kita menyikapi hal ini? Tidak hanya itu saja--Emha yang sangat peduli dengan rakyat kecil gelisah dengan musibah Pasar Turi di Surabaya, gelisah dengan nasib TKI di Malaysia, gelisah dengan masalah lumpur Lapindo yang tak kunjung usai. Bahkan kegelisahannya bertambah soal Pilkada yang cenderung kisruh di berbagai ...
6.
No Image Available
Soft Cover, Juni 2016 | |||
Stock tidak tersedia
|
Allah begitu sabar terhadap manusia, cinta dan romantisme-Nya tidak berdasarkan kekuasaan belaka. Allah pun mempunyai rasa "memiliki" terhadap manusia. Dengan setia Allah tetap menerbitkan matahari tanpa peduli apakah manusia mensyukuri atau tidak. Allah tetapi memancarkan cahaya matahari tanpa memperhitungkan berbagi pengkhianatan manusia terhadap-Nya. Allah "Berpuasa" menahan diri dari murka-Nya terhadap manusia. Puasa adalah "milik khusus" di haribaan-Nya. ...
8.
Soft Cover, April 2013 | |||
Stock tidak tersedia
|
Ternyata sejak tahun 1970-an Emha Ainun Nadjib sudah memiliki pemikiran yang jauh ke depan mengenai bangsa kita. Emha sangat bersedih bahwa "zaman edan" tiga dekada lalu sudah membuat kepala pusing, tetapi sekarang ini "zaman edan" malah membuat kepala kita pecah! Keprihatinan dan konsistensi pemikiran Emha terhadap masalah sosial budaya bangsa ini membuat kita lebih sensitif. Lebih peduli pada persoalan mendasar yang dihadapi masyarakat sehari-hari. Pemikiran reflektif Emha ...
9.
Soft Cover, September 2012 | |||
Stock tidak tersedia
|
Allah begitu sabar terhadap manusia, cinta dan romantisme-Nya tidak berdasarkan kekuasaan belaka. Allah pun mempunyai rasa "memiliki" terhadap manusia. Dengan setia Allah tetap menerbitkan matahari tanpa peduli apakah manusia mensyukuri atau tidak. Allah tetapi memancarkan cahaya matahari tanpa memperhitungkan berbagi pengkhianatan manusia terhadap-Nya. Allah "Berpuasa" menahan diri dari murka-Nya terhadap manusia. Puasa adalah "milik khusus" di haribaan-Nya. ...
10.
Demokrasi La Roiba Fih
Renungan Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Juli 2009 | |||
Stock tidak tersedia
|
"Demokrasi itu harga mati.
Demokrasi itu kebenaran sejati.
Demokrasi itu la roiba fi h, tak ada keraguan padanya."
Dengan pandangan yang jernih, Cak Nun mengulas masalah demokrasi dinegeri kita. Demokrasi itu bak ”perawan”, yang merdeka dan memerdekakan. Watak utama demokrasi adalah ”mempersilakan”. Tidak punya konsep menolak, menyingkirkan, atau membuang. Semua makhluk penghuni kehidupan berhak hidup bersama ”si perawan” yang bernama demokrasi, bahkan berhak memperkosanya: yang melarang ...
11.
Soft Cover, Juni 2008 | |||
Stock tidak tersedia
|
Apa yang menjadi sorotan Emha Ainun Nadjib melalui bukunya ini? Emha menuliskan kegelisahannya soal reog, batik, lagu Rasa Sayange yang diakui sebagai kebudayaan Malaysia. Bagaimana kita menyikapi hal ini? Tidak hanya itu saja--Emha yang sangat peduli dengan rakyat kecil gelisah dengan musibah Pasar Turi di Surabaya, gelisah dengan nasib TKI di Malaysia, gelisah dengan masalah lumpur Lapindo yang tak kunjung usai. Bahkan kegelisahannya bertambah soal Pilkada yang cenderung kisruh di berbagai ...
12.
Soft Cover, Juli 2007 | |||
Stock tidak tersedia
|
Apa yang ingin disampaikan Cak Nun melalui bukunya ini? Sebagai budayawan sekaligus pekerja sosial, Cak Nun ingin memberikan kado cinta kepada sesama manusia, sesama hamba Allah, dan sesama Bangsa Indonesia. Kado cinta akan menghapuskan nuansa kebencian, menyingkirkan prasangka dan fitnah. Dengan kado cinta memberikan pencerahan, silaturahmi, kemesraan budaya, empati masyarakat, peneguhan nasionalisme.
...



