Felicia
Sepanjang hidupnya, dia tidak pernah mendapati pemuda yang bersikap sedemikan hangat kepada semua orang. Yutaka begitu ceria dan penuh cinta. Lambat laun, kenyataan itu semakin menciptakan tanda tanya besar dalam benaknya: Apakah dia benar-benar nyata?
Yutaka
Seumur hidupnya, dia belum pernah bertemu dengan gadis cuek yang hampir tidak pernah tersenyum. Felicia sangat misterius dan tak terjangkau. Namun, entah mengapa hal itu malah membuatnya makin peduli sekaligus penasaran: Kenapa dia bisa begitu gelap dan muram?
Semuanya berawal dari hamparan salju di Milan... Ada yang diam-diam menangis pilu dalam hati, ada yang ceria dan selalu penuh tawa. Tentu saja berbagai kebingungan selalu mengiringi keduanya pada setiap perjumpaan, karena mereka memang tak sama. Pada akhirnya, perbedaan memang selalu punya cara untuk menyatukan. Tapi, bagaimanakah rajutan kisah mereka akan berakhir?
Seperti Casta dan Philip, sejak kecil sangat menyukai sesuatu yang berbau seni. Tengah sibuk menyelesaikan studinya di Univeristas Prasetiya Mulya sambil sesekali bertualang. Perempuan penggemar cokelat ini senang bereksprerimen dan mengeksplorasi genre baru. Melalui fiksi, dia mencoba menghidupkan negeri dongengnya.
(Never) Looking Back adalah novel keempat yang ditulisnya setelah Janji Hati (sudah difilmkan), Return, dan Two Souls.