Dara, gadis pintar kesayangan guru, dan Bima, murid santai yang cenderung
masa bodoh, menyadaribahwa mereka bukan pasangan sempurna. Tetapi
perbedaan justru membuat keduanya bahagia menciptakan dunia mereka
sendiri. Dunia tidak sempurna tempat mereka bisa saling mentertawakan
kebodohan dan menerbangkan mimpi.
Namun suatu waktu, kenyamanan
membuat mereka melanggar batas. Satu kesalahan dengan konsekuensi besar
yang baru disadari kemudian. Kesalahan yang selamanya akan mengubah hidup
mereka dan orang-orang yang mereka sayangi.
Di usia 17, mereka harus
memilih memperjuangkan masa depan atau kehidupan lain yang tiba-tiba hadir.
Cinta sederhana saja ternyata tak cukup. Kenyataan dan harapan keluarga
membuat Bima dan Dara semakin terdesak ke persimpangan, siap menjalani
bersama atau melangkah pergi ke dua arah berbeda.
LUCIA PRIANDARINI sudah menulis banyak buku, baik fiksi maupun nonfiksi. Dia juga sempat menjadi reporter di beberapa media gaya hidup dan menulis naskah nonfiksi untuk beberapa penerbit, serta menulis konten di beberapa media daring. “Panduan Sehari-hari Kaum Interover dan Mager” adalah buku puisi perdananya. Puisi-puisi Lucia adalah respons atas situasi terkini ketika pandemi mengancam dan saat ketidakpastian menjadi lumrah.