Kayla sangat mencintai ayahnya. Masalahnya, kakek dan neneknya justru sangat membenci Mansur. Kebencian itulah yang membuat ayah Kayla harus bercerai dengan Wiwin. Persoalan ekonomi ditambah dengan perbedaan dalam cara keberagamaan, membuat Mansur terusir dari rumahnya sendiri. Wiwin tak pernah berani melawan atau membangkang kedua orang tuanya. Di tengah kebencian dan murka orang tuanya terhadap menantunya sendiri, hadirlah seorang pemuda dari masa lalu Wiwin.
Masalah menjadi semakin rumit ketika kakek-nenek Kayla beralibi dengan para tetangga untuk selalu menjelek-jelekkan Mansur. Di saat yang sama, hati Kayla semakin tersayat karena kerinduan dan cinta terhadap ayah kandungnya jauh darinya
Bening air mata bocah itu pun menetes di tengah-tengah kerinduan yang tidak kunjung terobati.