Kita bahkan belum saling menyapa. Kita belum pernah bertemu. Bagaimana seyakin itu?
Reza
Kita pernah bertemu tapi tidak saling mengenal. Menikahimu adalah jalanku untuk mengenal dan mencintaimu. Menerimaku sebagai suami adalah caramu mengenalku apa adanya tanpa perlu aku mengumbar rayuan palsu.
* * *
Novel ini memberikan nafas keimanan yang tinggi. Kisahnya anti mainstream. Dengan jutaan pembaca di wattpad, membuktikan QWS telah melahirkan harapan baru bagi kisah-kisah seperti ini, bahwa ruang untuk sebuah kreatifitas tidak melulu dibatasi oleh novel-novel pop culture. Penulis telah merombak pasar, terutama para muda yang memulai semuanya dari internet.—Zaynur Ridwan, Novelis Trilogi: Novus Ordo Seclorum, The Great Design, dan The Khilafa
Quinsha Wedding Story memang mengejutkan. Tiap ‘story’-nya mengejutkan.—Sayf Muhammad Isa, Novelis Dwilogi: Sabil dan Cut Nyak Dien
Meski tak bertabur konflik berat, novel ini asyik dibaca dan saya yakin akan membuat pembacanya senyum sendiri. Keindahan cinta melalui pernikahan—tanpa pacaran—jauh lebih indah daripada melalui diawali berpacaran.—Aditya Gumay, Sutradara Film Emak Ingin Naik Haji
Niamaharani merupakan nama pena dari Kurnia Yulie Wardani. Ia bertekad untuk selalu menyempatkan diri menulis setiap hari meskipun hanya satu paragraf demi mengembangkan kualitas tulisan, di tengah kesibukannya sebagai seorang guru. Tak mau setengah-setengah, penyuka warna biru ini rela melakukan riset selama 3 tahun—yang menurutnya adalah riset terlama—untuk menulis Khan: Sepenuh Cinta.
Bekal ilmu dari Fakultas Sastra UM dan Tsaqafah Islam dari BDM Al Hikmah UM juga menjadi amunisinya dalam menulis. Khan: Sepenuh Cinta adalah novel kedua Niamaharani setelah Quinsha Wedding Story (2016).
Penulis bisa dihubungi via :
Wattpad: @niamaharani
Instagram: @kaknia_