Natasha : Aku seorang gadis yang hanya percaya pada sains dan fakta. Peduli setan dengan takdir, atau cita-cita yang tak akan pernah jadi nyata. Aku jelas-jelas bukan jenis gadis yang bisa jatuh cinta pada seorang pemuda yang kutemui secara acak di jalanan Kota New York. Belum lagi ketika keluargaku akan dideportasi kembali ke Jamaika dalam hitungan dua belas jam. Jatuh cinta, tidak akan pernah menjadi bagian dalam kisahku.
Daniel : Aku selalu menjadi anak yang baik, siswa yang baik, menjalani ekspektasi orangtuaku yang tinggi. Tidak pernah menjadi pemimpi, apalagi penulis puisi. Tapi saat aku melihat gadis itu, aku melupakan semuanya. Sesuatu tentang Natasha membuatku berpikir bahwa takdir memiliki sesuatu yang luar biasa… bagi kami berdua.
Nicola Yoon dibesarkan di Jamaika (pulau Jamaika) dan Brooklyn (bagian dari Long Island). Saat ini Nicola tinggal di Los Angeles, California, bersama suami dan anak perempuannya, yang keduanya sama-sama ia cintai melebihi apa pun juga. Everything, Everything adalah novel pertamanya.
David Yoon adalah seorang penulis dan desainer. David tinggal bersama istrinya Nicola Yoon (lihat di atas) di Los Angeles, California, tempat mereka menghabiskan hari-hari mereka membicarakan tentang berbagai kisah dan membaca untuk anak perempuan mereka, Penny, yang berusia tiga tahun. David menciptakan ilustrasi untuk Everything, Everything.
Ciri khas dari penulis Nicola Yoon membuat novel ini semakin menarik, meskipun kadang saya kebingungan karena setiap bab menyediakan cerita dari sudut pandang karakter yang berbeda-beda. Kadang saya malah kelupaan sama cerita dari karakter sebelumnya. Tapi jalan ceritanya tetap bisa dipahami, pada akhirnya. hehehe....