Sungguh, celakalah orang-orang yang kalah dalam perang terdahsyat melawan diri sendiri. Sebab, mereka akan terperosok ke dalam ketidakpastian-ketidakpastian diri. Ketidakpastian diri ini menyebabkan mereka tidak berdaya. Sehingga, lahirlah sikap dan tingkah laku berupa kepasrahan yang tidak pada tempatnya, pengecut, nekat, munafik, dan lain sebagainya.
Nah, buku yang ada di tangan Anda ini mengurai secara terperinci soal gejala umum kejiwaan atau nurani yang terbiasa menipu diri sendiri itu; bibir tersenyum, tetapi hati menjerit karena duka dan derita. Kita bersikap ramah kepada seseorang, sedangkan hati kita susah sekali ramah kepadanya. Kita menjadi terbiasa melakukan sesuatu yang sebenarnya hati kita menolaknya. Jiwa kita menjadi terbelah, munafik, dan ambivalen.
Itulah fenomena pilihan hidup salah yang banyak terjadi di sekitar kita saat gempuran persoalan hidup begitu tubi. Lalu, bagaimana cara mengatasi split personality tersebut? Temukan jawabannya hanya di dalam buku ini. Buku ini dilengkapi pula dengan seabrek terapi psikologi berbasis nalar Islam kontemporer. Di antaranya adalah cara ampuh menyembuhkan jiwa yang munafik. Simak pula uraian tentang pilihan hidup yang semestinya kita tentukan tanpa keterpaksaan dan kepura-puraan.
Selamat membaca!