Sebuah kisah indah selalu melekat dalam kenangan, seperti jejak yang ditatah di atas karang. Rectoverso adalah kisah itu, segala emosi terwakili di dalamnya. Ada kesedihan, suka cita, ragu-ragu, ketakutan, membentuk alur penuh cabang, meski pada akhirnya akan kembali kepada muara yang sama.
Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee (lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 1976) adalah seorang penulis dan penyanyi asal Indonesia. Lulusan jurusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan ini awalnya dikenal sebagai anggota trio vokal Rida Sita Dewi. Sejak menerbitkan novel Supernova yang populer pada tahun 2001, ia juga dikenal luas sebagai novelis.
Sebelum Supernova keluar, tak banyak orang yang tahu kalau Dee telah sering menulis. Novel pertamanya yang sensasional, Supernova Satu : Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh, dirilis 16 Februari 2001. Novel yang laku 12.000 eksemplar dalam tempo 35 hari dan terjual sampai kurang lebih 75.000 eksemplar ini banyak menggunakan istilah sains dan cerita cinta. Bulan Maret 2002, Dee meluncurkan "Supernova Satu" edisi Inggris untuk menembus pasar internasional dengan menggaet Harry Aveling (60), ahlinya dalam urusan menerjemahkan karya sastra Indonesia ke bahasa Inggris.
Sukses dengan novel pertamanya, Dee meluncurkan novel keduanya, Supernova Dua berjudul "Akar" pada 16 Oktober 2002. Novel ini sempat mengundang kontroversi karena dianggap melecehkan umat Hindu. Umat Hindu menolak dicantumkannya lambang OMKARA/AUM yang merupakan aksara suci BRAHMAN Tuhan yang Maha Esa dalam HINDU sebagai cover dalam bukunya. Akhirnya disepakati bahwa lambang Omkara tidak akan ditampilkan lagi pada cetakan ke 2 dan seterusnya.
olehelva pauline yustisia rafaelpadaSabtu, 13 Juli 2013
Saya sudah lupa menghitung berapa kali saya membaca 11 cerpen yang ada didalam buku Rectoverso tetapi setiap kali saya mengulang untuk membacanya, saya selalu menemukan hal-hal serta sudut pandang yang berbeda dari cerita-cerita itu. Bila mendengar 11 lagu-lagunya pun emosi serta khayalan saya seakan benar-benar masuk didalam cerita-cerita yang disajikan. Ketika saya tahu bahwa 5 cerpen akan difilmkan, saya benar-benar excited untuk menontonnya. Dari kesebelas 11 cerpen yang menjadi favorit saya adalah Curhat buat Sahabat, Malaikat Juga Tahu, Hanya Isyarat dan Cicak di Dinding. Tetapi secara keseluruhan setiap cerita tuh BAGUS dan membuat saya selalu jatuh cinta setiap kali membacanya :)
olehPuspita Dianing FebrianipadaSabtu, 1 Juni 2013
selau suka sama buku2 dee. Dan buku ini bikin saya mewek dari cerita pertama sampai terakhir. Kata2 Dee sederhana namun mampu menyentuh hati. Paling suka cerita Aku Ada.Kok bisa bisanya Dee mengambil sudut pandang crita ini.