Prameswary
“Maafkan semua ketidaksempurnaanku.
Jangan pernah berpikir untuk menyerah,
karena aku tidak mau hidup tanpa kamu ....”

Lusiana
“Kalian tahu bagaimana rasanya jatuh cinta pada orang yang salah?”

Ayudia
“Sama sekali tidak pernah kupikirkan tentang kebahagiaanku,
karena aku bahkan lupa bagaimana rasanya bahagia.”

Salsabila
“Menurut ibuku, perempuan lebih baik dicintai daripada mencintai.
Mungkin ibuku benar, tapi aku tidak pernah mendengarkannya.”

Empat perempuan terbelit jalinan asmara yang problematik. Prameswary yang mandiri dan keras kepala berusaha mempertahankan suaminya yang perlahan menjauh. Lusiana pantang menyerah menarik perhatian lelaki pujaannya dengan menghalalkan segala cara. Ayudia, berusaha mempertahankan keutuhan bahtera rumah tangganya walau dia tersiksa fisik dan batin. Sedangkan Salsabila yang polos mengejar cinta yang mengharuskannya dewasa sebelum waktunya. Tanpa mereka sadari, takdir mempertemukan keempatnya dalam situasi yang sarat akan amarah, kecemburuan, dan air mata. Akankah kebahagiaan pada akhirnya menjadi milik mereka?