Umumnya, kita sering terjebak dengan konsepsi bahagia yang harus punya ini dan itu. Bisa terpenuhi target ini dan itu. Bisa beli ini dan itu. Kita gampang menilai kebahagiaan dengan parameter-parameter duniawi. Kalau hidup pas-pasan alias miskin, tidak akan bahagia. Kita perlu mengerti bahwa kebahagiaan hakikatnya tidak pernah mensyaratkan adanya kesuksesan, bahkan keglamoran duniawi. Ketika melihat anak kecil berjoget manja pun bisa membuat kita tersenyum dan bahagia. Artinya apa? Sempit atau lapang, kaya atau miskin, punya jabatan atau tidak, bahagia itu sederhana dan memiliki muara yang sama, yaitu ketenangan, kenyamanan, dan kenikmatan yang dirasakan dalam hati. Dalam buku ini, pembaca akan menemukan betapa mudah mencari jalan menuju bahagia. Gagal pun tetap membahagiakan jika mampu menyelami apa yang terjadi. Belajar bahagia lewat orang-orang yang memiliki kebijaksanaan hidup tingkat tinggi. Serta menemukan kebahagiaan level tertinggi yang membuat hidup kita nyaman di dunia hingga di alam akhirat. Semoga bermanfaat dan selamat membaca. Selling Point: - Buku ini mengajarkan tentang bahagia dari segala sisi. Bahkan gagal pun membahagiakan jika mampu menyelami maknanya. - Isi yang bersuasif. Menawarkan jawaban bahwa menemukan bahagia itu murah dan mudah. - Bahasa yang ringan, gampang dimengerti, tajam dan berkelindan dengan kehidupan sehari-hari. Profil Penulis: Abdillah Firmanzah Hasan, sekarang bekerja pada Lembaga Pendidikan Yayasan Masjid Al-Falah Surabaya. Selain ceramah, beliau suka mengamati masalah sosial keagamaan. Semasa sekolah hingga kini senang bertukar pikiran dan berdiskusi masalah spiritualitas, terutama tentang tasawuf. Kini, ia juga menjabat sebagai Pimred Media Dakwah Sabilillah An-Nahdliyah, Pimred Majalah Digital Sdelfa, Redaktur Majalah Lembaga Pendidikan Al-Falah, Kontributor Bulletin Bilyatimi, pengisi artikel dan reportase pada harian cetak dan noncetak nasional.