Apakah memaafkan itu mudah diberikan?
Apakah melupakan itu ringan dilakukan?
Sayangnya, itu sering kali lebih enteng diucapkan,
tapi di hati terdalam tetap begitulah.
Bagaimana caranya kita memeluk erat semua
rasa marah, benci, sakit hati, ketika itu bahkan
baru mulai dibicarakan saja sudah menyakitkan?
Bagaimana berdamai dengan situasi tersebut?
Inilah novel tentang ’rasa’.
Berbagai rasa berkumpul di novel ini.
Jika kalian tertawa, menangis, atau merenung
panjang saat membaca buku ini, ingatlah selalu:
apapun yang terjadi atas kehidupan,
tidak semuanya berjalan sesuai keinginan kita.
Tapi kita selalu bisa menerimanya.
Darwis atau yang lebih dikenal dengan “Tere Liye” lahir dan tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera. Ia lahir pada tanggal 21 mei 1979. Tere Liye menikah dengan Ny.Riski Amelia dan di karunia seorang putra bernama Abdullah Pasai.
Seperti di sebutkan di atas, Tere Liye tumbuh di Sumatera Pedalaman. Ia berasal dari keluarga sederhana yang orang tuanya berprofesi sebagai petani biasa. Anak ke enam dari tujuh bersaudara ini sampai saat ini telah menghasilkan 14 karya. Bahkan beberapa di antaranya telah di angkat ke layar lebar. Berdasarkan email yang di jadikan sarana komunikasi dengan para penggemarnya yaitu darwisdarwis@yahoo.com.
Tere Liye meyelesaikan masa pendidikan dasar sampai SMP di SDN2 dan SMN 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan. Kemudian melanjutkan ke SMUN 9 bandar lampung. Setelah selesai di Bandar lampung, ia meneruskan ke Universitas Indonesia dengan mengambil fakultas Ekonomi.
Dari karya-karyanya Tere Liye ingin membagi pemahaman bahwa sebetulnya hidup ini tidaklah rumit seperti yang sering terpikir oleh kabanyakan orang. Hidup adalah anugerah yang Kuasa dan karena anugerah berarti harus di syukuri.