Kue dadar tepat dihidangkan sebagai camilan untuk menjamu tamu yang datang ataupun untuk camilan sore hari putra-putri dan suami tercinta. Variasinya sangat banyak, tergantung dari daya kreatifitas Anda. Bisa dibuat menjadi camilan bercita rasa asin atau camilan manis. Yang asin biasanya dihidangkan bersama cabai rawit atau samball botolan, sedangkan yang manis cocok dikombinasikan dengan vla atau eskrim.Dari 20 resep Kue Dadar dalam buku ini ada 11 buah resep yang bercita rasa asin, antara lain: Lumpia Basah, Udang Bungkus Dadar, Dadar Lapis Daging. Sisanya yang 9 resep bercita rasa manis, seperti : Potato Pancake, Panakoek Apel atau Dadar Siram Agar-Agar. Dari resep-resep tersebut ada yang bernuansa Barat, misalnya Lasagna Dadar, Crepes Panggang Saus Putih atau Chicken Roll. Ada yang bernuansa India, Crepes Ayam Saus Kari dan ada juga yang berbau tradisional: Crepes Pisang Saus Gula, yang dibuat dari pisang kepok/raja yang dikukus, kemudian dibungkus dengan dadar dan disajikan dengan disiram gula jawa cair. Atau Dadar Isi Unti : yaitu dadar yang diisi dengan kelapa parut yang sudah dicampur dengan gula jawa. Bagi Anda yang memiliki hobi memasak, Anda tinggal memilih kue dadar yang mana yang akan disajikan lebih dahulu bagi keluarga tercinta. Mungkin hari ini yang bercita rasa asin dan keesokan harinya yang bercita rasa manis. Atau akan diseling dahulu dengan camilan jenis lain. Semua bergantung dari keinginan Anda dan selera putra-putri serta suami tercinta.
Terlahir sebagai Faiza Dadang Manzoer, yang lahir di Surabaya 13 Agustus 1952, ada tambahan Hermain di belakang namanya karena menikah dengan Helmy Hermain. Sejak remaja Faiza terbiasa membantu ibunya yang sering menerima tamu-tamu dirumah untuk aneka macam perjamuan. Berbagai jenis masakan yang dihidangkan, membuat Faiza, ibu dua anak dan bercucu satu ini, menjadi sangat akrab dengan berbagai jenis masakan untuk perjamuan. Di samping olah raga tenis sejak kecil, hobi mencoba-coba masakan ini menjadi berkembang ketika harus mengikuti suami, yang anggota TNI dan staff sebuah BUMN, berpindah-pindah kota Jawa maupun di Kalimantan dan Sumatera. Aneka kursus masakan pun rajin diikutinya.Sejak tahun `80 an, jebolan ASMI ini sudah sering mengisi resep-resep di majalah-majalah wanita, bahkan mengelola suatu rumah makan, yang akhirnya harus ditinggalkan karena lagi-lagi harus mengikuti suami pindah ke kota lain. Belakangan ini Faiza secara rutin mengisi rubrik masakan di suatu tabloid, disamping uji coba untuk produk-produk komersial.
Keranjang
