I am one wing and you are equally the other
Cerita ini dimulai tujuh ribu tahun lalu. Ketika manusia mendongak ke langit dan menatap bintang gemintang. Terpesona. Lalu bertanya, "Apakah hidup? Apakah cinta?"
Tujuh ribu tahun yang lalu, di lembah subur Mesopotamia, manusia mencapai peradabannya yang pertama. Mereka membangun kota, menciptakan kepercayaan dan agama, menemukan tulisan, membangun irigasi, menggunakan roda, dan mendongengkan mitos pada setiap keturunan anak manusia.
Tujuh ribu tahun yang lalu, bangsa Mesopotamia Kuno bercerita tentang delapan monster, seorang pendeta lelaki, dan dewa-dewi, yang karena satu dan lain hal harus menentukan jalan hidupnya dan menggenapi nasibnya.
Cerita ini bukan mitos. Bukan juga dongeng, fantasi, atau sekadar obrolan minum kopi. Cerita ini adalah cerita abadi sepanjang zaman. Sebuah epos tentang perjuangan, cinta, dan keyakinan, yang telah hidup lebih dari tujuh ribu tahun.
Dari Mesopotamia, tahun 5000 Sebelum Masehi.
Sampai Jakarta, tahun 2000 Sesudah Masehi.
Clara Ng adalah dalah pengarang buku-buku dewasa bestseller. Ibu satu anak yang lahir di Jakarta, Juli 1973 sudah jatuh cinta dengan buku sejak kecil dan ibunya sering bercerita tentang negeri dongeng serta peri-peri yang hidup di sana. Putrinya juga gemar berfantasi melalui cerita-cerita yang didongengkannya. Clara melanjutkan kuliah di Ohio State University bidang Interpersonal Communication dan mendapatkan gelar Bachelor of Arts. Ini adalah seri buku cerita anak-anaknya yang pertama.Novel-novel dewasa karya Clara Ng: seri Indiana Chronicle: Blues, Lipstick, Bridesmaid. The (Un)Reality Show.
Thomas dan Celia, bertemu karena cinta...dan terpisahkan pula oleh cinta yang lebih kuat...
Mereka berada di ambang ketidakpastian, sepi dan sendiri - di saat mereka sangat ingin bersama satu sama lain.
Dan di buku ini, indra ke-8 manusia adalah indra yang membuat kita untuk bertahan, untuk percaya dan untuk kembali pulang.
Selama beribu-ribu tahun lamanya, indra ke-8 itu adalah indra manusia yang terkuat - bahkan langit pun tak bisa mengoyaknya.
sebuah karya ini sangat patut difilmkan dibanding dengan dinovelkan
isi ceritanya sungguh kreatif
lukisan mengenai suasana yang ada cukup menarik
namun untuk memancing emosi pembaca masih hanya sekedar cukup
makna cerita yang terkandung sungguh menarik
juga dapat ditarik kesimpulan ketertarikan pembaca untuk terus membaca cerita sampai habis
begitu banyak misteri yang terkandung