“Dini telah menggoyang goyang perahu yang berlayar tenang, yang selama ini kita naiki. Ia telah mengajak kita untuk memahami, bahkan menghayati, hakikat keperempuanan yang dalam novel-novel kita sebelumnya banyak ditampilkan sebagai konsep.
Dalam Pada Sebuah Kapal dan beberapa cerita pendeknya, Dini telah menciptakan perempuan yang sama sekali tidak mau menoleh ke belakang, tidak hendak diikat oleh aturan yang mengekang kebebasan individu, yang menyadari kualitasnya sendiri dan dengan itu memandang ke depan.” —Sapardi Djoko Damono, Penyair Dikutip dari rangkaian artikel yang dimuat di dalam Indonesia Abad XXI Penerbit Buku Kompas, 2001
Profil Penulis:
Nh. Dini, lahir 29 Februari 1936 di Semarang. Setamat SMA bagian Sastra (1956). mengikuti Kursus Pramugari Darat GIA Jakarta (1956), dan terakhir mengikuti Kursus B-1 Jurusan Sejarah (1957). Tahun 1957-60 bekerja di GIA Kemayoran Jakarta. Setelah menikah dengan Yves Coffin, berturut-turut ia bermukim di Jepang. Perancis. Amerika Serikat, dan sejak 1980 menetap di Jakarta dan Semarang,
Karyanya: Dua Dunia (1956). Hati yang Damai, (1961) La Barka (1975), Namaku Hiroko (1977). Keberangkatan (1977), Sebuah Lorong di Kotaku (1978). Padang Talang di Belakang Rumah (1979), Langit dan Bumi Sahabat Kami 1979), Saham (1981), Amir Hamzah Pangeran dari Seberang (1981, Kent Brisen 1982). Tuileries (1982), Segi dan Garis (1983), dan Orang-orang Tray (1985). Terjemahannya: Sampar (karya Albert Camus. La Peur, 19851
Nh Dini lahir tanggal 29 Februari 1936 di Semarang. Setamat SMA bagian Sastra (1959), ia mengikuti kursus Pramugari Darat GIA Jakarta (1956), dan terakhir mengikuti kursus B-1 Jurusan Sejarah (1957). Nh.Dini mulai menulis sejak tahun 1951. Pada tahun 1953 cerpen-cerpennya mulai dimuat di majalah Kisah, Mimbar Indonesia, dan Siasat. Selain menulis cerpen, Dini juga menulis sajak dan sandiwara radio, serta novel. Berbagai penghargaan telah diterimanya, antara lain pemenang Lomba Penulisan Naskah Skenario untuk sandiwara radio se-Jawa Tengah (1955), mendapat hadiah pertama untuk Lomba Penulisan Cerita Pendek dalam Bahasa Prancis se-Indonesia untuk cerpennya Sarang Ikan di Teluk Jakarta (1988). Pada tahun 1989 ia mendapat Hadiah Seni dari Kementerian PdanK untuk bidang Sastra. Pada tahun 1991 Dini kembali memperoleh Piagam Penghargaan Upapradana dari Pemda TK I Jawa Tengah. Selain terus berkarya, Dini juga sibuk menerima undangan-undangan ceramah mengenai sastra dan budaya di dalam dan luar negeri. Selain itu, ia juga mengelola sebuah taman bacaan untuk remaja dan anak-anak di Semarang, yang kegiatannya mencakup latihan Bahasa Indonesia dan diskusi.