Etika Jawa mencerminkan nilai-nilai manusiawi, yang pantas menjadi salah satu pedoman alternatif menghadapi tantangan modernisasi. sebuah corak etika Barat, karena memiliki gambaran yang khas tentang manusia, pribadi, masyarakat, serta alam semesta. Buku ini merupakan bacaaan yang sangat memebantu Anda, baik yang berasal dari Jawa maupun bukan, untuk memahami tingkah laku, kebijaksanaan, dan cita-cita orang Jawa.
Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno SJ adalah rohaniwan yang lahir tahun 1936 di Eckersdorf, Jerman, dan sejak 1961 hidup di Indonesi. Dia adalah guru besar filsafat sosial pada Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara di Jakarta dan guru besar luar biasa Falkutas Pasca Sarjana Universitas Indonesia, dosen tamu pada Geschwister-Scholl-Institut Universitas Munchen, pada Hochschule fur Philosophie, Muchen, dan pada Falkutas Teologi Universitas di Innsbruck. Ia beelajar Filsafat, Teologi dan Teori Politik di Pullach, Yogyakarta dan Muchen. Pada tahun 1973 ia memperoleh gelar Doktor dalam ilmu filsafat dari Universitas Munchen dengan sebuah disertasi tentang Normative Voraussetzungen im Denken des jungen Mwrx (1843-1848) (1975,Alber)
Sebuah buku yang sangat representatif tentang masyarakat Jawa pada umumnya. Saya menyukai gaya penuturan Romo Franz yang tidak terjebak dalam pragmatisme ataupun klaim yang menganggap bahwa buku ini merupakan pedoman mutlak untuk masyarakat Jawa. Cukup mengherankan buku sebagus ini tentang kebudayaan Jawa ditulis oleh seorang kelahiran Jerman. Terutama, teori-teori dalam buku ini telah banyak membantu saya dalam membuat perancangan desain sewaktu tugas akhir saya. Jadi saya menganggap buku ini sebagai perangsang generasi muda Indonesia tentang hakikat lokalitasnya.
etika jawa merupakan cermin yang paling relevan dalam memahami seluk beluk orang jawa.
saya yang menjadi orang jawa pun ketika membacanya senyam senyum sendiri dikarenakan ulasannya sangat mengena atau to the point