The children of war sudah berlalu, kini kami adalah the children of peace. Tak ada lagi kata saling menyalahkan, tak ada lagi kata kalah dan menang. Berhenti mewariskan konlik dan tidak membuat konlik baru. Itu tekad, bukan slogan.
Berbagai peristiwa konfl ik di Indonesia pasca kemerdekaan akibat adanya pertentangan ideologi, mewariskan luka yang dalam selama puluhan tahun di hati anak-cucu yang orangtuanya terlibat konfl ik. Rasa terhina, dendam, benci, takut, menyesaki dada setiap pribadi. Sebagian mengalami trauma psikologis: “Siapa pembunuh Ayahku?” Sebaliknya: “Benarkah orangtuaku otak pembunuhan itu?” Melalui jalan berliku akhirnya anak-cucu korban konfl ik sepakat membentuk Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB). Mereka duduk semeja dan bicara tentang perdamaian. Disampaikan langsung oleh para putra-putri tokoh yang pernah terjebak pusaran sejarah berdarah.