Penulis
Pramoedya Ananta Toer
Kategori
Buku

Format
Soft Cover (29)
(1)

Bahasa
Indonesia (32)
(2)
English (1)

Hasil: 21 - 36 dari 36
GRIDLIST
21.
Kronik Revolusi Indonesia IV (1948) oleh Pramoedya Ananta Toer
Soft Cover, 2003
Stock tidak tersedia
Buku ini merupakan jilid ke-empat dari seri kronik tentang Revolusi Indonesia, 1945-1949. Seri ini dirancang untuk meliput semua peristiwa yang menjadi berita pada 5 tahun pertama Indonesia merdeka. Itu berarti tidak hanya peristiwa politik dan militer, tetapi juga ekonomi, hukum, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, agama, dll, yang biasa diistilahkan dengan bidang cultural universal. ...
22.
Larasati oleh Pramoedya Ananta Toer (1)
2003
Stock tidak tersedia
LARASATI – sebuah roman revolusi semasa perjuangan bersenjata 1945-1950. Kisah tentang pemuda-pemuda Indonesia yang rela membaktikan jiwa raga demi proklamasi kemerdekaan, kisah-kisah tentang para pahlawan sejati dan pahlawan munafik, pertarungan di daerah republik dan daerah pendudukan Belanda – antara yang setia dan yang menyeberang, antara uang ORI dan uang Nica, dengan wanita sebagai tokoh utama – bintang film tenar yang dengan caranya sendiri memberikan diri dan segalanya untuk ...
23.
Mangir oleh Pramoedya A. Toer dkk
Soft Cover, 2000
Stock tidak tersedia
Buku ini berisi intrikk perebutan kekuasaan sesudah majapahit runtuh dan menjelang Kerajaan Mataranm berdiri. Dikemas sebagai naskah drama, Pramoedya dengan tajam manampilkan bagaimana kejinya perbutan kekuasaan pada masa itu. ...
24.
Mangir
(Cetak Ulang Cover Baru)
oleh Pramoedya Ananta Toer
Soft Cover, Juli 2011
Stock tidak tersedia
Setelah Majapahit runtuh pada 1527. Jawa kacau balau dan bermandi darah. Kekuasaan tak berpusat, tersebar praktis di seluruh kadipaten, kabupaten, bahkan desa. Perang terus-menerus menjadi untuk memperebutkan penguasa tunggal. Permata-permata kesenian, baik dibidang sastra, musik, dan arsitektur tidak lagi ditemukan. Selama hampir satu abad jawa di kungkung oleh pemerintah teror, yang berpolakan tujuan menghalalkan cara. ...
25.
Mangir oleh Pramoedya Ananta Toer
Soft Cover, Agustus 2015 Rp. 75.000 Rp. 56.250 (25% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Setelah Majapahit runtuh pada 1527. Jawa kacau balau dan bermandi darah. Kekuasaan tak berpusat, tersebar praktis di seluruh kadipaten, kabupaten, bahkan desa. Perang terus-menerus menjadi untuk memperebutkan penguasa tunggal. Permata-permata kesenian, baik dibidang sastra, musik, dan arsitektur tidak lagi ditemukan. Selama hampir satu abad jawa di kungkung oleh pemerintah teror, yang berpolakan tujuan menghalalkan cara. ...
26.
Menggelinding 1 oleh Pramoedya Ananta Toer
2004
Stock tidak tersedia
27.
Midah si Manis Bergigi Emas oleh Pramoedya Ananta Toer
Soft Cover, 2003
Stock tidak tersedia
Pramoedya Ananta Toer lahir di Blora pada 6 Februari 1925. Selain sebagai pengarang, bermacam profesi telah dijalani Pramoedya seperti juru ketik Kantor Berita Dome (1942-1944), wartawan majalah Sadar (1947) dab kenber "Lentera" suratkabar Bintang Timur (1962-1965), dan dosen di Fakultas Sastra Universitas Res Publica (1936-1965) serta di Akademi Jurnalistik Dr. Rivai (1964-1965). Menulis sejak di bangku sekolah dasar, hingga kini Pramoedya telah menghasilakn tidek kurang dari 35 buku, fiksi ...
28.
Panggil Aku Kartini Saja oleh Pramoedya Ananta Toer
Soft Cover, 2003
Stock tidak tersedia
Biografi ini mengajak mengingat Kartini, tapi bukan dari sudut pandang domestik rumah seperti dia adalah gadis pingitan lalu dinikahkan secara paksa lalu melahirkan lalu mati. Coba singkirkan kenangan itu dan alihkan pikiran pada bagaimana cara Kartini melawan itu semua, melawan kesepian karena pingitan, melawan arus kekuasaan besar penjajahan dari dinding tebal kotak penjara Kabupaten yang menyekapnya bertahun-tahun. Kartini tidak punya massa, apalagi uang. Uang tidak akrab dengan perempuan ...
29.
Panggil Aku Kartini Saja oleh Pramoedya Ananta Toer
Soft Cover, September 2015
Stock tidak tersedia
Tahun 1899 seorang perempuan berdarah ningrat menolak disapa Raden Ajeng. Sebagai putri bupati, ia sebenarnya berhak menerima penghormatan itu. Tapi ia menolaknya dengan segala alasan. Di sepucuk suratnya, perempuan itu menulis: Panggil Aku Kartini saja, itulah namaku! Kartini yang kita tahu bukan sekadar pelopor emansipasi perempuan, melainkan juga “pengkritik yang tangguh dari feodalisme budaya Jawa dengan segala tetek bengek kerumitannya”, sekaligus juga sebagai “pelopor dari sejarah ...
30.
Perawan dalam Cengkeraman Militer
*cetak ulang cover baru
oleh Pramoedya Ananta Toer
Juli 2011
Stock tidak tersedia
31.
Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer oleh Pramoedya Ananta Toer
Soft Cover, Agustus 2015 Rp. 60.000 Rp. 45.000 (25% OFF)
Stock di Gudang Supplier
----- catatan pulau buru ----- " ... kalian para perawan, telah aku susun surat ini untuk kalian, bukan saja agar kalian tahu tentang nasib buruk yang biasa menimpa para gadis seumur kalian, juga agar kalian punya perhatian terhadap sejenis kalian yang mengalami kemalangan itu... Surat kepada kalian ini juga semacam pernyataan protes, sekalipun kejadiannya telah puluhan tahun lewat..." PRAMOEDYA ANANTA TOER ...
32.
Soft Cover, 2001
Stock tidak tersedia
Catatan Pramoedya Ananta Toer tentang derita gadis-gadis Indonesia yang menjadi korban kekejaman tentara Jepang pada masa perang dunia. ...
33.
Rumah Kaca oleh Pramoedya Ananta Toer
Soft Cover, 2007
Stock tidak tersedia
Kehadiran roman sejarah ini, bukan saja dimaksudkan untuk mengisi sebuah episode berbangsa yang berada di titik persalinan yang pelik dan menentukan, namun juga mengisi isu kesusastraan yang sangat minim menggarap periode pelik ini. Karena itu hadirnya roman ini memberi bacaan alternatif kepada kita untuk melihat jalan dan gelombang sejarah secara lain dan dari sisinya yang berbeda. Tetralogi ini dibagi dalam format empat buku. Dan roman keempat, Rumah Kaca, memperlihatkan usaha kolonial ...
34.
Sekali Peristiwa di Banten Selatan oleh Pramoedya Ananta Toer
Soft Cover, 2004
Stock tidak tersedia
Novel ini merupakan hasil `reportase` singkat Pramoedya Ananta Toer DI wilayah Banten Selatan Yang subur tapi rentan dengan penjarahan dan pembunuhan. Tanah yang subur tapi masyarakatnya miskin, kerdil, tidak berdaya, lumpuh daya kerjanya. Mereka diisap sedemikian rupa. Mereka dipaksa hidup dalam tindihan rasa takut yang memiskinkan. Tubuh boleh disekap, ditendang, diinjak-injak, tapi semangat hidup tak boleh redup. Menurut Pram, semangat hidup itulah yang membuat sesorang bisa hidup dan ...
35.
The Mute's Soliloquy oleh Pramoedya Ananta Toer
Soft Cover, 1999
Stock tidak tersedia
The Mutes Soliloquy. The autobiography of Pramoedya Ananta Toer, constructed from notes and letters written to his children, offers the reader a glimpse of more than the inside of a jail. He writes movingly of his own betrayal as the story of Indonesias betrayal. His memoir is a tribute to his familys determination and to his unquenchable spirit and voice. Published in cooperation with Lontar Foundation. ...
36.
Tikus dan Manusia oleh Pramoedya Ananta Toer (1)
2003
Stock tidak tersedia