Penulis
Emha Ainun Nadjib

Format
Soft Cover (71)
Tanda Tangan (3)

Bahasa
Indonesia (71)

Hasil: 21 - 40 dari 71
GRIDLIST
21.
Markesot Belajar Ngaji [Non TTD] oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Februari 2019 Rp. 40.250 Rp. 32.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Apakah manusia memang selalu “salah baca”? Sejak masa Bapak Adam dan Ibu Hawa sampai hari ini selalu dan terus saja salah baca? Sehingga Engkau titipkan kunci Iqra` itu melalui kekasih-Mu, kepada kami semua yang tersisa? “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridai Islam itu jadi agama bagimu” [1] (QS Al-Ma’idah: 3). Dia telah menyempurnakan segala ilmu, cara, dan pelaksanaan untuk mewujudkan ...
22.
DARI POJOK SEJARAH - REPUBLISH oleh EMHA AINUN NADJIB
Soft Cover, 2019 Rp. 125.000 Rp. 100.000 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
“Dil, Saudaraku, inilah surat-suratku: menirukan suara-suara liar dari jalanan, gang-gang kampung, sudut-sudut desa, napas dan bau keringat berjuta orang yang dibelakangi oleh perkembangan ... inilah surat, dari pojok-pojok sejarah, dari pinggiran tandus ladang-ladang yang disebut kemajuan ....”   Emha Ainun Nadjib, banyak sebutan untuknya: budayawan, penulis, seniman, bahkan ada yang menyebutnya “Kiai Mbeling”. Tapi, dia tak pernah peduli terhadap semua ...
23.
Soft Cover, 2019 Rp. 89.000 Rp. 71.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Ini kopi bukan sembarang kopi. Ini kopi bikinan koki bernama Jon Pakir alias “Jon yang Faqir”—seorang pakar kondang asal Jombang yang piawai dalam meracik gagasan dan merakit kata-kata. Kali ini, si Jon ingin menghibur pembaca sekaligus menyajikan secangkir kopi yang mat-matan untuk dinikmati kapan dan di mana saja. Ada kopi “Modal untuk Pelit”, kopi “Amenangi Zaman Jahiliah”, kopi “Jurnalisme Absolut”, kopi “Syahadat Kiai ...
24.
ARUS BAWAH oleh EMHA AINUN NADJIB
Soft Cover, 2019 Rp. 64.000 Rp. 51.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Kiai Semar menghilang. Gareng, si Filsuf Desa, gugup tak alang kepalang. Namun, Petruk malah senyum-senyum saja melihat kakaknya belingsatan. Apalagi Bagong yang kerjaannya hanya makan dan tertawa-tawa. Bahkan, Dusun Karang Kedempel yang semakin rusak dan sedang membutuhkan kehadiran Semar pun tak merasa perlu mencarinya. Di tengah dominasi pakem Mahabharata yang mencengkeram kehidupan Karang Kedempel, tugas Punakawan-lah untuk merintis Gerakan Carangan. Menjadi alternatif. Mengusahakan ...
25.
SINAU BARENG MARKESOT (DAUR VII) oleh EMHA AINUN NADJIB
Soft Cover, 2019 Rp. 40.250 Rp. 32.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata.” (QS Al-An'am [6]: 59) Hidup setiap orang itu dinamis antara iya dan tidak, bergerak-gerak antara ...
26.
Urusan Laut Jangan Dibawa Ke Darat oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Agustus 2018 Rp. 48.000 Rp. 36.000 (25% OFF)
Stock di Gudang Supplier
27.
Sedang Tuhan Pun Cemburu (republish) oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Mei 2018 Rp. 99.000 Rp. 79.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Salah satu bakat paling besar dalam diri manusia memang menjadi binatang: makhluk tingkat ketiga sesudah benda dan tetumbuhan. Binatang plus akal adalah kita. Binatang plus akal plus tataran-tataran lain dari spiritualisme adalah kesempurnaan yang seyogyanya diperjuangkan oleh manusia. Akan tetapi, binatang nampaknya lebih beruntung dibanding manusia. Dunia dan nilai mereka sudah niscaya dari awal sampai akhir. Sedang dunia manusia, suka menjebak diri dengan kebebasan yang dimilikinya atau ...
28.
Gelandangan di Kampung Sendiri oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, April 2018
Stock tidak tersedia
Rasa-rasanya, para pejabat sering salah sangka terhadap rakyat dan dirinya sendiri. Mereka menyangka bahwa mereka adalah atasan rakyat, sementara rakyat mereka kira bawahan. Mereka merasa tinggi dan rakyat itu rendah. Maka, mereka merasa sah dan tidak berdosa kalau memaksakan kehendak mereka atas rakyat. Mereka membuat peraturan untuk mengatur rakyat karena merasa merekalah yang berhak membuat peraturan. Rakyat hanya punya kewajiban untuk menaatinya. Inilah tatanan dunia yang dibolak-balik. ...
29.
Kiai Hologram oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Maret 2018 Rp. 69.000 Rp. 55.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Mudah mengagumi, mudah menjatuhkan. Cepat mencintai dan dengan segera membenci. Viral secara instan, lalu menghilang dengan tiba-tiba. Entah mengapa, menebak isi hati manusia belakangan ini begitu sulit. Padahal, orang-orang dengan gegap gempita membagikan cerita kesehariannya pada ruang-ruang publik. Semua yang kita kira transparan dan nyata, bisa jadi semu belaka. Begitu sebaliknya. Keputusasaan manusia dalam menemukan apa yang sesungguhnya nyata di dunia mendorong Emha Ainun Nadjib ...
30.
Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai-new oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Februari 2018
Stock tidak tersedia
Di sebuah pesantren, ada dua orang kiai yang berdebat tentang hukum kesenian. Salah seorang dari mereka bersikeras bahwa kesenian itu syirik, bahkan haram. Para santri menyaksikan perdebatan itu dengan hati berdebar. Dari kejauhan, terdengar suara musik dari loudspeaker. Kiai yang saya kisahkan itu mulai meledak-ledak dan menyebut seni itu haram, tetapi kedua kakinya bergerak-gerak mengikuti irama musik dari kejauhan. Para santri melihat bahwa kaki beliau itu bukan bergerak menggeleng-geleng, ...
31.
Indonesia Apa Adanya
120 Kutipan yang Menggugah Emha Ainun Nadjib
oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, November 2017 Rp. 75.000 Rp. 60.000 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Sekarang ini di Indonesia Siapa saja bisa menjabat apa saja, bisa dijadikan bukan apa-apa Bukan apa-apa bisa dijadikan apa-apa Perkara tidak diperkarakan Bukan perkara diperkarakan Salah dibenarkan, benar disalahkan Sangat sukar membayangkan bahwa kita akan selamat dari kehancuran -Emha Ainun Nadjib ...
32.
Kapal Nuh Abad 21 (DAUR IV) oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Juni 2017
Stock tidak tersedia
Jika bahtera Nabi Nuh ada pada masa sekarang ini, apakah kita akan diajaknya ikut serta?   Kalau Nabi Nuh mengulurkan tangannya untuk semua penduduk bumi pada abad 21 ini, mungkin kapal tersebut tidak akan pernah berhenti bergoyang. Tak pernah seimbang. Tak pernah tak limbung. Karena sesungguhnya, masing-masing penumpang tidak sedang menghayati jiwanya bersemayam di atas kapal Nabi Nuh, tetapi justru sibuk menaiki kapal nafsunya sendiri.   Anak-Anak dan Cucu-Cucuku, ...
33.
Mencari Buah Simalakama (DAUR III) oleh Emha Ainun Nadjib
Sepanjang masa hidupmu, kelak kamu akan menemui buah simalakamamu sendiri. Namun, tahukah kamu buah simalakama yang rasanya paling getir? Yang kesakitannya bukan hanya dirasakan oleh dirimu saja, melainkan harus dipikul oleh jutaan orang di sekitarmu. Inilah simalakama itu: Ibu sebagai jelmaan alam, Bapak berwujud pemerintah, dan Rakyat yang menjadi anak-anaknya.   Bapak yang kau pikir mengayomi Ibu serta anak-anaknya, justru menghalangi, merampok, dan menumpuk-numpuk sendiri ...
34.
Anak Asuh Bernama Indonesia (DAUR I) oleh Emha Ainun Nadjib
Aku dititipi perjuangan bersama engkau semua, anak-anak dan cucu-cucuku. Perjuangan yang meskipun engkau dikepung oleh kegelapan, tapi engkau tetap sanggup menerbitkan cahaya dari dalam dirimu. Meskipun terbata-bata di jalanan yang sangat terjal, engkau tetap mampu menata kuda-kuda langkahmu sehingga keterjalan jalan itu bergabung ke dalam harmoni tangguhnya langkah-langkahmu.   Bahkan, sekalipun engkau ditimpa, ditindih, dihajar, dan seakan-akan dihancurkan oleh beribu beban dan ...
35.
Iblis Tidak Butuh Pengikut (Daur II) oleh Emha Ainun Nadjib
Anak, Cucu, dan Saudaraku .... Seberapa bencikah engkau kepada iblis? Yang selalu kau kutuk di sela doa-doamu. Yang selalu kau persalahkan ketika kegelapan menutupi hatimu. Apakah kalian benar-benar percaya jika hatimu hanya memiliki dua sisi yang berseberangan? Kebaikan di sisi malaikat dan keburukan di sisi iblis. Mampukah engkau membaca isi hati manusia-manusia ini: para pejuang yang lantang menolak korupsi, orang-orang yang menolak merampok harta rakyat? Jangan-jangan, mereka ...
36.
Sesobek Buku Harian Indonesia oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Januari 2017
Stock tidak tersedia
Ibarat musafir, Emha Ainun Nadjib telah berjalan jauh. Ia telah menjelajahi Indonesia, mencicipi ribuan pengalaman, dan memanggul ribuan beban. Yang terangkum di buku ini adalah ekspresi dan impresi seorang Cak Nun tentang, dalam, dari, dan terhadap Indonesia.   Sesobek Buku Harian Indonesia menyodorkan cermin di hadapan wajah kita. Wajah Indonesia dengan segala macam problemnya. Keadilan, kemanusiaan, hak asasi, kesenjangan sosial, serta pengharapan akan hidup yang lebih baik. ...
37.
Tidak. Jibril Tidak Pensiun! oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Januari 2017
Stock tidak tersedia
Cahaya Allah tidak berhenti memancar, ilmu Tuhan terus-menerus berseliweran. Muhammad tidak mati. Sungguh tidak mati. Hanya tubuh beliau yang dikuburkan—dan tubuh beliau adalah bagian yang paling remeh dari eksistensi kepribadiannya yang menyuluhi alam semesta. Wahyu itu sudah sempurna, tetapi  belum selesai karena ia akan menemukan kelahiran dan kelahirannya kembali di dalam iman dan kesadaran umatnya.   ***   Anak-anak sering berkelakar, selepas kepergian ...
38.
Hidup itu Harus Pintar Ngegas Ngerem oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Oktober 2016 Rp. 74.000 Rp. 59.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Jangan memasuki suatu sistem yang membuat Anda melampiaskan diri. Tapi, dekat-dekatlah dengan sahabat yang membuat Anda mengendalikan diri. Karena Islam itu mengendalikan, bukan melampiaskan. Hidup itu harus bisa ngegas dan ngerem.   ***   Cak Nun adalah penjaga Telaga Al Kautsar. Dia mempersilakan siapa pun yang berjumpa dengannya untuk membasuh badan ruhani dan melepas dahaga batin. Dia menemani kita untuk istirahat sejenak dari kerumitan dan menyuguhkan kesederhanaan. ...
39.
Secangkir Kopi Jon Pakir oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Oktober 2016
Stock tidak tersedia
Ini kopi bukan sembarang kopi. Ini kopi bikinan koki bernama Jon Pakir alias 'Jon yang Faqir'-seorang pakar kondang asal Jombang yang piawai dalam meracik gagasan dan merakit kata-kata. Kali ini Si Jon ingin menghibur pembaca sekaligus menyajikan secangkir kopi yang mat-matan untuk dinikmati kapan dan di mana saja. Ada kopi 'Modal untuk Pelit', kopi 'Amenangi Zaman Jahiliah', kopi 'Jurnalisme Absolut', kopi 'Syahadat Kiai Jangkung', kopi 'Sosiologi ...
40.
Mati Ketawa Ala Refotnasi oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Juli 2016
Stock tidak tersedia
Tiap hari saya bertemu dengan ribuan rakyat di berbagai daerah dan pulau. Hampir semua bertanya, “Kok, partai politik kita sekarang begitu banyak? Ini demokrasi ataukah perpecahan ataukah ketidakdewasaan? Kami harus memilih yang mana?”   Saya tidak bisa menjawab. Malah balik bertanya, “Orang partai mana yang sudah kulonuwun kepada Sampean-Sampean di kampung ini?”   Mereka menjawab, “Belum ada .…”   ...