Penulis
Emha Ainun Nadjib

Format
Soft Cover (71)

Bahasa
Indonesia (71)

Hasil: 61 - 71 dari 71
GRIDLIST
61.
Arus Bawah oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Februari 2015
Stock tidak tersedia
Kiai Semar menghilang. Gareng, si Filsuf Desa, gugup tak alang kepalang. Namun, Petruk malah senyum-senyum saja melihat kakaknya belingsatan. Apalagi Bagong yang kerjaannya hanya makan dan tertawa-tawa. Bahkan, Dusun Karang Kedempel yang semakin rusak dan sedang membutuhkan kehadiran Semar pun tak merasa perlu mencarinya.   Di tengah dominasi pakem Mahabharata yang mencengkeram kehidupan Karang Kedempel, tugas Punakawan-lah untuk merintis Gerakan Carangan. Menjadi alternatif. ...
62.
KAGUM KEPADA ORANG INDONESIA oleh EMHA AINUN NADJIB
Soft Cover, 2015
Stock tidak tersedia
Jika ada yang mengatakan bahwa Indonesia dipenuhi oleh para pemalas, hipokrit, senang mengeluh, dan kerap mencari jalan pintas, itu berarti dia tidak benar-benar berjumpa dengan orang Indonesia. Hanya segelintir waktu yang diluangkan untuk bertemu kemudian mengambil kesimpulan secara terburu-buru. Memang salah satu kehebatan bangsa Indonesia adalah kesanggupannya menciptakan citra di mata dunia bahwa dirinya dekaden, bodoh, kacau, miskin, dan moral rusak. Itulah pendekar sejati. Bukankah untuk ...
63.
Slilit sang Kiai oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Januari 2014
Stock tidak tersedia
Ide-ide dan sepak terjangnya sering bernada kritis dan mengejutkan. Minatnya luas, mencakup berbagai masalah hangat di bidang sosial, budaya, dan politik. Buku ini jelas memperlihatkan sosok penulisnya, Emha Ainun Nadjib, sebagai cendekiawan yang kritis sekaligus penyair yang kerap lebih suka menafikan aturan-aturan konvensional. Di dalamnya, Emha menuangkan segenap gagasan dan uneg-uneg-nya tentang "persoalan-persoalan darurat bagi bangsa yang berduka". ...
64.
Indonesia Bagian dari Desa Saya oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, April 2013
Stock tidak tersedia
Ternyata sejak tahun 1970-an Emha Ainun Nadjib sudah memiliki pemikiran yang jauh ke depan mengenai bangsa kita. Emha sangat bersedih bahwa "zaman edan" tiga dekada lalu sudah membuat kepala pusing, tetapi sekarang ini "zaman edan" malah membuat kepala kita pecah! Keprihatinan dan konsistensi pemikiran Emha terhadap masalah sosial budaya bangsa ini membuat kita lebih sensitif. Lebih peduli pada persoalan mendasar yang dihadapi masyarakat sehari-hari. Pemikiran reflektif Emha ...
65.
Tuhan Pun Berpuasa oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, September 2012
Stock tidak tersedia
Allah begitu sabar terhadap manusia, cinta dan romantisme-Nya tidak berdasarkan kekuasaan belaka. Allah pun mempunyai rasa "memiliki" terhadap manusia. Dengan setia Allah tetap menerbitkan matahari tanpa peduli apakah manusia mensyukuri atau tidak. Allah tetapi memancarkan cahaya matahari tanpa memperhitungkan berbagi pengkhianatan manusia terhadap-Nya. Allah "Berpuasa" menahan diri dari murka-Nya terhadap manusia. Puasa adalah "milik khusus" di haribaan-Nya. ...
66.
New Markesot Bertutur oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Januari 2012
Stock tidak tersedia
(KPMb), Markesot memperbincangkan seabrek problem masyarakat kita. Dari konflik politik internasional sampai soal celana. Dari tasawuf hingga filosofi urap. Dalam gaya bertutur khas Jawa Timuran yang penuh canda dan sindiran, Markesot mengajak kita meneropong kehidupan secara arif dan menemukan hakikat di balik nilai-nilai semu yang merajalela. Markesot Bertutur adalah salah satu karya emas dalam perjalanan kepengarangan Emha Ainun Nadjib. Setelah lama “absen”, buku ini hadir ...
67.
Demokrasi La Roiba Fih
Renungan Emha Ainun Nadjib
oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Juli 2009
Stock tidak tersedia
"Demokrasi itu harga mati. Demokrasi itu kebenaran sejati. Demokrasi itu la roiba fi h, tak ada keraguan padanya." Dengan pandangan yang jernih, Cak Nun mengulas masalah demokrasi dinegeri kita. Demokrasi itu bak ”perawan”, yang merdeka dan memerdekakan. Watak utama demokrasi adalah ”mempersilakan”. Tidak punya konsep menolak, menyingkirkan, atau membuang. Semua makhluk penghuni kehidupan berhak hidup bersama ”si perawan” yang bernama demokrasi, bahkan berhak memperkosanya: yang melarang ...
68.
Jejak Tinju Pak Kiai oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Juni 2008
Stock tidak tersedia
Apa yang menjadi sorotan Emha Ainun Nadjib melalui bukunya ini? Emha menuliskan kegelisahannya soal reog, batik, lagu Rasa Sayange yang diakui sebagai kebudayaan Malaysia. Bagaimana kita menyikapi hal ini? Tidak hanya itu saja--Emha yang sangat peduli dengan rakyat kecil gelisah dengan musibah Pasar Turi di Surabaya, gelisah dengan nasib TKI di Malaysia, gelisah dengan masalah lumpur Lapindo yang tak kunjung usai. Bahkan kegelisahannya bertambah soal Pilkada yang cenderung kisruh di berbagai ...
69.
Kiai Bejo, Kiai Untung, Kiai Hoki oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Juli 2007
Stock tidak tersedia
Apa yang ingin disampaikan Cak Nun melalui bukunya ini? Sebagai budayawan sekaligus pekerja sosial, Cak Nun ingin memberikan kado cinta kepada sesama manusia, sesama hamba Allah, dan sesama Bangsa Indonesia. Kado cinta akan menghapuskan nuansa kebencian, menyingkirkan prasangka dan fitnah. Dengan kado cinta memberikan pencerahan, silaturahmi, kemesraan budaya, empati masyarakat, peneguhan nasionalisme. ...
70.
Soft Cover, Januari 2001
Stock tidak tersedia
Kumpulan puisi ini merupakan ungkapan Emha mengenai berbagai keterlibatannya dalam wilayah lapangan hidup manusia: dari pemberdayaan ekonomi rakyat, pendidikan politik kerakyatan, perindu demokrasi dan egalitarianisme, kegembiraan hidup bersama, dan situasi saling membenci di antara manusia. ...
71.
Markesot Bertutur Lagi oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover
Stock tidak tersedia
"Buku ini (Markesot Bertutur Lagi) mampu mengharu-biru pe rasa an pembacanya dengan humor, keseriusan, sikap kritis, kepolosan, kesedihan, dan kekaguman." - Kompas, 16 Januari 1994 Buku yang berada di tangan pembaca ini merupakan kelanjutan petualangan Markesot dalam mengarungi samudra permasalahan kita. Dibandingkan dengan "buku pertama"-nya, "buku kedua"-nya ini lebih seru dan lebih mengajak kita untuk merenungi hakikat kehidupan—tanpa menghilangkan ...