Bahasa
Indonesia
Penulis
Donna Williams
Kategori
Buku
Kisah Nyata

Hasil: 1 - 4 dari 4
GRIDLIST
1.
Stock tidak tersedia
"Kamu bisa melakukannya, Donna,'' kata Ian dengan lembut. Aku berkedip untuk menghapus air mataku saat aku menggunting boneka itu dengan tangan gemetar. Kupotong-potong boenka yang selama ini menjadi personifikasi diriku -- aku memotong setiap anggota badan yang tidak bisa berjalan, memotong setiap telinga yang tidak bisa mendengar, dan memotong setiap mata yang tidak bisa melihat. Akhirnya, yang ada di depanku hanyalah potongan-potongan kecil bahan akrilik dan setumpuk bahan poliester ...
2.
Stock tidak tersedia
"Aku mencintaimu, Donna," katanya. Aku mempertimbangkan kata-katanya dan tanpa ragu-ragu aku mengucapkan kata-kata yang tidak pernah kuucapkan kepadanya, "Aku juga mencintaimu Ayah," kataku sambil mengusap air mataku. Dia berbicara kepadaku sebagai seorang Ayah. Dia sekarat dan jiwanya akan segera terbang. Aku gembira untuknya. Dia akan bebas. Aku mengucapkan selamat tinggal kepadanya dan bersyukur kepada Tuhan yang memberi hadiah berupa kematian yang memberi seseorang kesempatan untuk ...
3.
Soft Cover
Stock tidak tersedia
Batinku sakit melihat kedua staf membombardir gadis kecil itu dengan tubuh mereka, napas mereka, bau mereka, tawa mereka, gerakan dan kebisingan mereka. Seperti orang gila, menggoyang-goyangkan mainan ular dan berbagai objek lain ke muka si gadis; seperti sepasang penyihir yang terlalu bersemangat dan berharap mampu menghancurkan pengaruh jahat autisme, seperti ahli bedah yang mengoperasi dengan alat-alat berkebun tanpa menggunakan obat bius. Dan gadis kecil itu berteriak: tubuhnya ...
4.
Soft Cover
Stock tidak tersedia
Aku memandangi pecahan-pecahan piring di atas lantai melalui mata yang basah oleh air mata, kemudian menyayat wajahku karena marah. Aku memotong pipi, dahi, dan daguku. Merasa bahwa aku tidak akan kehilangan apa pun, dengan tenang aku berjalan menuruni tangga untuk menyatakan protes tanpa kata-kata. Di dalam pikiranku, perbuatanku benar-benar waras. Aku tidak tahu bagaimana menuntut untuk dipahami. Aku tersesat dan terjebak, dan aku sedang membuat sebuah pernyataan ... Waktu itu usiaku sembilan ...