...

Aku percaya, Tuhan selalu punya rencana. Tak pernah telat, tak pernah lebih cepat, tak pernah salah sasaran. Ketika bumi berguncang dan manusia saling menyalahkan, aku tahu kalau ini sekadar rencana Tuhan. Ya, gempa bumi itu datang tepat di bawah kakiku. Seolah ingin menggores luka, padahal Tuhan sedang menyapa. Seolah ingin mengambil jiwa, padahal Tuhan sedang menjalankan rencana. Sebuah rencana yang indah, kalau boleh kubilang. Meski keluargaku hilang dan kakiku tak mau lagi ...

Dion senang, impian ayahnya memiliki bisnis terlaksana. Keluarga mereka membuka warnet di rumah. Namun, di balik semua kebahagiaan itu, sebenarnya Dion gelisah. Dia merasa, ada sesuatu yang tidak beres dengan rumah baru mereka. Kegelisahan itu coba ditepisnya. Sampai suatu hari, seorang pelanggan warnet merasakan dan mendengar kehadiran sesuatu yang tidak bisa dilihat wujudnya. Beberapa keanehan kian sering terjadi: suara tetesan dari komputer, lampu yang sering mati tiba-tiba, boneka yang ...

Tugasmu hanya satu …. Mengecek, apakah temanmu bukan hantu …. Acungkan tanganmu, jika selama ini kau mengira kenangan hanya bercokol di otakmu. Acungkan tanganmu, jika kau mengira semua orang bisa melupakan kejadian itu. Nyatanya tidak. Akan tetap ada mereka yang memandangi tali tempat mereka menggantung diri. Atau meratapi liang lahat tempat mereka beristirahat. Ingatlah selalu, kalau mereka belum ke mana-mana. Mereka ada di belakangmu, menunggu waktu yang tepat untuk ...

Sungguh menyenangkan jika kita bisa bertualang mengunjungi Gunung Everest, Candi Borobudur, Golden Gate, atau Menara Eiffel, hanya dengan membuka sebuah pintu. Fika dan Kazka adalah orang yang menemukan pintu itu. Mereka bertualang dari satu negara ke negara lainnya. Saat ingin kembali, mereka dihadapkan pada kenyataan, bahwa tak ada yang bisa kembali lagi setelah memasuki pintu rahasia. Bahkan Profesor pencipta pintu itu telah terjebak selamanya di Taman Rahasia. Berhasilkah mereka ...

Hidup di jaman perang memang susah dan sama sekali tidak enak, tentara menjaga dimana-mana, suasana selalu tegang dan jalan-jalan sangat sepi pejalan kaki. Namaku Raden Putri Hana Soetrisno, atau biasa dipanggil Hana. Anak terakhir dari empat bersaudara. Dalam masa perang begini tidak banyak yang bisa dilakukan oleh anak-anak, termasuk aku. Untungnya aku punya kakak dan teman-teman yang kreatif, mereka selalu bisa saja menciptakan suasana yang menyenangkan. Di setiap kesempatan kami ...