"Kepunan adalah drama-jarak-jauh berlatar situasi pra dan pasca-kemerdekaan di Musirawas antara tahun 1920-1983. Sebuah surat yang ditulis cucu laki-laki dari Fleur de Veidjn—putri pasangan Denis Veidjn dan Aziza alias Madam Veidjn—menjadi tabir pembuka sekaligus pemantik terbukanya kisah-kisah pribumi-Belanda: hubungan kontroleur dan pesirah yang menyerupai gunung berapi—tenang dan indah namun menyimpan lahar di dalamnya, sekolah privat yang hanya diikuti anak-anak gundik yang tampilan fisiknya mewarisi darah Belanda, perang gerilya yang menjadikan bukit hutan perawan sebagai barak, penyair cabul penjilat kolonial yang mendadak menjadi ulama, pejuang-pejuang perempuan dengan kesaktian yang melampaui logika, skandal asmara antarmenir yang menimbulkan kekacauan tatanan (pemikiran) masyarakat, dan buah pemikiran dan nasihat kehidupan—pada anak perempuan—yang keluar garis kelaziman.
Semuanya akan menjadi terang ketika empat puluh
tahun kemudian masing-masing pihak menyiapkan
sebuah pertemuan yang akan mengonfirmasi segala
rahasia dan rindu yang mengapung sekian lama.
Namun... mereka tak tahu kalau Tuhan justru
mempersiapkan rencana yang berbeda."
Benny Arnas lahir di Lubuklinggau, 8 Mei 1983. Buku-buku cerpennya adalah Bulan Celurit Api (2010) dan Jatuh dari Cinta (2011). Ia meraih sejumlah penghargaan sastra, di antaranya Anugerah Batanghari Sembilan (2009), Krakatau Award (2010), Fiksi Terbaik dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (2012), dan Anugerah Pena kategori Kumpulan Cerpen Terpuji untuk buku Bulan Celurit Api (2013).