Soft Cover, Maret 2015 | |||
Stock tidak tersedia
|
Dalam dunia politik, kata-kata bergulir, beredar dan mengelilingi meja-meja pengambil keputusan dalam makna yang sangat mentah. Tiada kemasakan, tak ada kedalaman, tanpa nuansa. Semua bahasa berkata secara pragmatis dengan maksud yang sangat praktis. Tiada lagi keindahan, estetika, hingga dalam cara berpolitiknya. Kultur dalam politik kian miskin, hingga pada tahap ia tidak lagi menjadi dasar (fundamen) bahkan dihindari dalam semua permainan politik yang dimainkan. Bahasa telah selesai, sebagai ...